Pada era keterbukaan sekarang ini dialog antara pejabat negara dengan masyarakat semakin perlu dilakukan.Dengan dialog yang terbuka serta apa adanya para pejabat negara akan memperoleh informasi dari tangan pertama dan akan semakin dapat gambaran tentang keluhan masyarakat.
Dengan dialog yang demikian pejabat negara juga akan dapat mengukur respons atau tanggapan masyarakat terhadap kinerja pemerintah.Sedangkan untuk warga masyarakat yang menyampaikan keluhan atau kritik akan memperoleh kepuasan batin karena uneg uneg nya telah didengar oleh para pengambil keputusan.
Demikianlah pada hari ini, Kamis 5 Juli 2018. ejak pukul 8.30 Wib, lebih dari seribuan mahasiswa serta puluhan pedagang kecil telah berkumpul di Medan International Convention Centre( MICC) di Jalan Ring Road Medan.
Mereka hadir di gedung itu untuk mengikuti kegiatan Dialog Nasional "Indonesia Maju". Pukul 9.00 Wib ,dua nara sumber yang dinanti telah tiba dan memasuki aula utama convention nan megah itu.
Kedua nara sumber itu ialah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Kedua menteri yang didampingi Walikota Medan Drs T Dzulmi Eldin dan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta ( Kopertis ) Wilayah I, Prof Dian Armanto mendapat applaus yang cukup meriah dari peserta pertemuan.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.Selanjutnya para tetamu disambut " Tari Persembahan" ,sebuah tari Melayu yang dikhususkan untuk menyambut tetamu.
Oleh penari ,tepak berisi sirih disuguhkan kepada Kedua menteri ,Walikota Medan dan Kopertis Wilayah I. Kemudian acara resmi dimulai dengan Laporan Kopertis Wilayah I .Prof Dian melaporkan jumlah perguruan tinggi yang ada di Sumatera Utara.
Menurut Dian ,mahasiswa yang hadir pada acara tersebut semuanya berasal dari perwakilan mahasiswa di Medan.Mengingat dialog seperti ini sangat penting artinya maka Koordinator Kopertis itu mengharapkan agar dialog seperti ini dapat juga dilaksanakan di beberapa tempat diluar Kota Medan.
Selanjutnya Walikota Medan Drs.T Dzulmi Eldin dalam pidato Selamat Datang nya kepada kedua menteri menyatakan mahasiswa di Medan cukup bergairah dalam menuntut ilmu .Mahasiswa di kota yang dipimpinnya itu cukup kritis dan terbuka dalam penyampaian aspirasi.
Kepada mahasiswa yang hadir Walikota mengharapkan untuk tidak hanya menjadi agen perubahan tetapi juga menjadi produsen perubahan.
Berkaitan dengan hal tersebut Walikota mengucapkan terima kasih dan penghargaan untuk kehadiran Menteri Perhubungan dan Menteri Perdagangan.
Kemudian dimulailah Dialog Nasional dan bertindak sebagai pemandu Dedi Gumelar. Acara cukup hidup dipandu mantan Anggota DPR ini karena sebagaimana dikatakannya sebelum anggota DPR dia adalah pelawak dengan panggilan akrab Miing.
Miing mempersilahkan Menteri Perdagangan untuk berbicara.
Enggartiasto Lukito mengemukakan ada tiga tugas pokok yang diarahkan Presiden Jokowi ketika mula pertama ia diberi kepercayaan sebagai Menteri Perdagangan yaitu,1). Sediakan bahan pokok untuk kebutuhan rakyat dengsn harga stabil dan harga terjangkau,2). usahakan neraca perdagangan  positip ,tingkatkan produksi dalam negeri dan berdayakan UKM serta m3).bangun pasar pasar tradisional.
Untuk menindak lanjuti  arahan Presiden maka salah satu tugas penting yang dijalankannya ialah menyediakan bagan pokok menjelang Ramadhan dan juga menjelang Lebaran.
Menurut politisi partai Nasdem itu untuk pengadaan bahan, pokok tahun ini sudah jauh lebih baik dari tahun tahun sebelumnya. Tidak terjadi fluktuasi harga yang tinggi sehingga tingkat inflasi juga rendah.
Selanjutnya ia mengemukakan merupakan prioritasnya membantu pengembangan warung warung rakyat melalui kemitraan ,saling menguntungkan antara warung warung tradisional dengan ritel modern dengan menyertakan perbankan.
Pada acara itu hadir beberapa pengusaha warung rakyat,seperti tukang pecal maka Enggartiasto berdialog dengan pedagang itu dan mendengar keluhan mereka.Buah dari dialog itu ,dua pedagang mendapat bantuan masing masing satu gerobak. Untuk bantuan yang diberikan Menteri ini ,seribuan hadirin memberi tepuk tangan.
Kemudian Menteri Perhubungan tampil sebagai pembicara kedua. Budi Karya mengucapkan rasa syukur karena pengeloaan mudik tahun ini sudah jauh lebih baik dibandingkan masa sebelumnya. Hal yang demikian dapat dicapai kata Menteri karena adanya kordinasi yang padu diantara sektor sektor yang bertanggung jawab untuk itu.
Berikutnya  Budi Karya mengundang 5 orang mahasiswa/i untuk naik ke pentas,berorasi menyampaikan keluhan masyarakat. Keluhan yang disampaikan antara lain ,rendahnya harga jual hasil pertanian di kampung asal mereka dibandingkan dengan harga jual di Medan.Karenanya mereka mengharapkan pemerintah untuk turun tangan mengatasi masalah ini.
Mahasiswa juga mengeluhkan rusaknya beberapa ruas  jalan terutama di " Batu Jomba" pada lintasan Medan- Padangsidimpuan via Tarutung -Sipirok.
Untuk ketulusan pernyataan perwakilan mahasiswa /i ini kepada masing masing mereka diberikan sebuah laptop. Saya punya kesan yang kuat bahwa dialog nasional yang diselenggarakan di Medan punya manfaat yang besar untuk meningkatkan jalinan komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat.
Sebuah dialog yang saling menghargai.
Salam Persatuan!
Medan,5 Juli 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H