Terhadap pernyataannya ini telah muncul sanggahan dari Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah VIII Banten Johny Siagian.Ia menyatakan pernyataan politisi Gerindra itu tidak sesuai kenyataan.
Ternyata ungkapan Habiburrokhman tentang "Mudik Neraka" itu mendapat tanggapan juga dari masyarakat bahkan ada yang melaporkan politisi Gerindra itu ke kepolisian.
Yang melaporkan itu adalah seorang mahasiswa yang bernama Danick Handoko.Ia melaporkan Habiburrokhman karena menurutnya Habiburrokhman telah menyebarkan kebencian dengan mengunggah " Mudik Neraka" di akun media sosial pribadinya.
Terhadap laporan kepolisian ini ,Danick telah dipanggil oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya pada Jum' at  ,22 Juni 2018 ( detiknews,22/6/2018).
Sebelum memasuki ruangan pemeriksaan kepada awak media ia menyatakan memiliki foto yang menunjukkan situasi penyeberangan di Pelabuhan Merak pada 13 Juni 2018 berjalan cukup lancar.
Berkaitan pengaduan terhadap politisi Gerindra itu tentulah kita harus menunggu proses hukum yang sedang berjalan. Namun berkaitan dengan ungkapan " Mudik Neraka" ini ada pernyataan menarik dari Ahmad Baidowi, Wakil Sekjend PPP. Menurut pria yang akrab disapa Awiek ini,".
Ada elite Gerindra mudik naik pesawat tapi malah justru menceritakan mudik di darat yang katanya" neraka".Ternyata setelah dikroscek,yang bersangkutan naik pesawat,bukan mengalami mudik neraka.Ini kan merupakan pemutar balikan fakta" ,ujar Awiek ( detiknews ,21/6/2018).
Memang kalau dicermati suasana mudik tahun ini sarat dengan issu politik. Pihak pemerintah misalnya menyatakan pelaksanasn mudik tahun ini sudah lebih baik dari tahun tahun sebelumnya.Hal ini terjadi antara lain karena kebijakan Jokowi yang menjadikan pembangunan infra struktur sebagai prioritas utamanya telah membuahkan hasil.
Pemerintah juga melalui mudik tahun ini ingin menunjukkan bahwa pembangunan jalan tol ternyata bisa dinikmati masyarakat dan bukan hanya dinikmati oleh warga yang punya mobil pribadi.
Sesungguhnya tidak hanya Habiburrokhman yang membantah klaim pemerintah tentang keberhasilan pengelolaan mudik tahun ini. Fadli Zon ,Wakil Ketua Umum Gerindra misalnya menilai Presiden Joko Widodo gagal mengatasi persoalan mudik tahun 2018 ini.
Memang dari berita yang disiarkan media selama mudik masih terjadi kemacetan parah di beberapa titik. Tetapi pertanyaan mendasarnya ialah apakah benar Jokowi telah gagal menangani mudik tahun ini? dan apakah pengelolaan mudik tahun ini sudah lebih baik atau tidak dari tahun tahun sebelumnya. Atau mungkin ada yang berpendapat semua yang dilakukan Jokowi adalah salah.
Dalam pandangan saya disinilah poin penting bagaimana sesungguhnya substansi kritik yang selayaknya disampaikan oleh partai oposisi itu.
Salam Demokrasi!