Pada kesempatan itu sekelompok ulama membacakan fatwa yang isinya " Jika Ummat Islam memilih Syaifullah Yusuf -Puti Guntur Sukarno pada pilkada Jatim 2018 ,maka sama saja berkhianat kepada Allah SWT dan Rasulnya".
Kompas.com tidak menjelaskan alasan para ulama itu sehingga terbit fatwa yang demikian.
Saya bukankah ahli dalam pengetahuaan keislaman.Namun demikian muncul juga pertanyaan dalam hati saya .Seperti  apakah kesalahan Gus Ipul dan Puti itu sehingga kalau memilih mereka sama dengan berkhianat kepada Allah dan Rasulnya.
Selanjutnya belum diperoleh informasi bagaimana sikap para ulama pendukung Gus Ipul-Puti tentang fatwa itu.
Lalu bagaimana kalau  seandainya para ulama itu menerbitkan fatwa sejenis kepada pasangan Khofifah-Emil.
Kalau hal itu terjadi maka pada gilirannya ummat akan jadi bingung kalau terjadi perang ayat.
Dalam konteks yang demikianlah menjadi muncul pertanyaan lanjutan.Sesungguhnya dalam sebuah kontestasi demokrasi ,layakkah digunakan ayat ayat suci yang bertujuan untuk memenangkan suatu pasangan calon.
Tentu juga layak dikaji ,sejauhmana efek yang muncul dalam pembangunan demokrasi di negeri ini apabila ayat ayat suci digunakan untuk kepentingan politik praktis.
Salam Persatuan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H