Anggapan yang demikian ternyata menemui momentumnya ketika pada pemilu 1987, muncul seorang politisi dari trah Sukarno yaitu Megawati Soekarnoputri yang merupakan putri kandung Sukarno dengan Ibu Fatmawati. Kemunculan Mega dan cara penguasa Orba memperlakukannya merupakan salah satu pemantik munculnya keberanian rakyat untuk melakukan perlawanan terhadap Suharto.
Selanjutnya dengan memutus hubungan Sukarno dan Pancasila akan memberi keleluasaan bagi penguasa Orde Baru untuk memberi tapsir terhadap ideologi itu. Dengan keleluasaan tersebut penguasa dapat menjadikan Pancasila sebagai tameng untuk mengamankan kekuasaannya.
Alasan selanjutnya dengan memutus hubungan Sukarno dengan Pancasila maka Suharto akan dapat memerankan diri sebagai penyelamat dan pengamal Pancasila.
Sekurang kurangnya dengan alasan yang demikianlah maka pemerintah Orde Baru secara sistimatis dan terencana terus melakukan proses de -Sukarno-isasi terhadap Pancasila.
Hari ini, 1 Juni 2018, bangsa ini mengadakan upacara untuk memperingati Hari Lahirnya Pancasila berdasarkan Keputusan Presiden Jokowi pada Mei 2017.
Tentulah menjadi tugas semua komponen bangsa untuk terus memelihara dan mempertahankan ideologi tersebut agar tidak hanya sebatas retorika semata tetapi justru melalui perbuatan nyata.
Selamat memperingati Hari Lahirnya Pancasila!