Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Terkenang Mesin Faks yang Disebut Jokowi Pada Pidatonya Itu

6 Mei 2018   00:39 Diperbarui: 6 Mei 2018   03:29 1076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk waktu yang lama cara orang memberi pesan kepada orang lain ialah melalui surat dan juga telegram. Pengiriman berita melalui telegram memang jauh lebih cepat dibandingkan surat, tetapi berita yang disampaikan melalui telegram biasanya berupa pesan pesan singkat.

Sedangkan melalui surat, berita yang dikirim bisa lebih panjang dan hal hal yang dikemukakan juga bisa lebih banyak. Tetapi kelemahan surat ialah tiba dan sampainya di alamat yang dituju lebih lama dibandingkan telegram. Untuk tibanya surat ke alamat yang dituju sekurang kurangnya punya dua alat penting yaitu amplop dan perangko.

Perangko ditempelkan sendiri oleh pengirim pada amplop dan kemudian diserahkan kepada petugas pos atau dimasukkan ke kotak kotak pos yang disiapkan oleh pengelola pos.

Pada masa lalu pos, telegram dan telepon dilola oleh badan milik negara yang disebut PTT atau Pos, telegram dan telepon. Surat surat masyarakat dihimpun di kantor pos dan kemudian oleh petugas pos surat surat itu dipilah sesuai dengan tujuannya. Cara pengiriman surat dilakukan melalui angkutan darat,angkutan laut atau sungai dan kemudian juga melalui pesawat terbang.

Sudah bisa lah dibayangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sampai nya sebuah surat dari sebuah kota sedang di Sumatera Utara yaitu Padangsidimpuan untuk sampai di Banyuwangi, Jawa Timur misalnya.

Padangsidimpuan berada sekitar 400 km sebelah selatan Medan. Dari Kantor Pos Padangsidimpuan, surat dikirim melalui angkutan darat yaitu bus menuju Medan. Waktu tempuh bus sekitar 12 jam.

Sesudah surat tiba di kantor pos Medan ,surat tersebut kemudian melalui pesawat udara dikirim ke Surabaya dan dari Kota Pahlawan itulah melalui angkutan darat dikirim ke Banyuwangi. Setelah tiba di Kantor Pos Banyuwangi kemudian surat itu oleh Pak Pos yang seingat saya juga disebut besteller disampaikan ke alamat yang dituju.

Dengan proses penyampaian surat yang demikian tentu kita sudah dapat bayangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk tibanya surat itu pada alamat yang dituju.

Pada contoh tersebut saya perkirakan sekurang kurangnya dibutuhkan waktu 4 hari untuk tibanya surat dari Kota Padangsidimpuan ke Kota Banyuwangi.

Seingat saya sampai tahun 80 an pun surat surat termasuk surat dinas dikirim dengan cara seperti itu. Lalu muncullah sebuah "revolusi teknologi" ketika kemudian kita mulai mengenal mesin faksimile. Saya dan juga orang lain rasanya terheran heran dengan hadirnya mesin ajaib itu.

Saya tidak malu mengatakan ,kami sering berkerumun ketika pada masa awal adanya mesin itu di beberapa kantor. Mesin faksimile yang seperti itulah yang kemudian dijadikan ilustrasi oleh Presiden Jokowi pada pidatonya ketika membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) tanggal 26 April 2018 di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun