Untuk waktu yang lama cara orang memberi pesan kepada orang lain ialah melalui surat dan juga telegram. Pengiriman berita melalui telegram memang jauh lebih cepat dibandingkan surat, tetapi berita yang disampaikan melalui telegram biasanya berupa pesan pesan singkat.
Sedangkan melalui surat, berita yang dikirim bisa lebih panjang dan hal hal yang dikemukakan juga bisa lebih banyak. Tetapi kelemahan surat ialah tiba dan sampainya di alamat yang dituju lebih lama dibandingkan telegram. Untuk tibanya surat ke alamat yang dituju sekurang kurangnya punya dua alat penting yaitu amplop dan perangko.
Perangko ditempelkan sendiri oleh pengirim pada amplop dan kemudian diserahkan kepada petugas pos atau dimasukkan ke kotak kotak pos yang disiapkan oleh pengelola pos.
Pada masa lalu pos, telegram dan telepon dilola oleh badan milik negara yang disebut PTT atau Pos, telegram dan telepon. Surat surat masyarakat dihimpun di kantor pos dan kemudian oleh petugas pos surat surat itu dipilah sesuai dengan tujuannya. Cara pengiriman surat dilakukan melalui angkutan darat,angkutan laut atau sungai dan kemudian juga melalui pesawat terbang.
Sudah bisa lah dibayangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sampai nya sebuah surat dari sebuah kota sedang di Sumatera Utara yaitu Padangsidimpuan untuk sampai di Banyuwangi, Jawa Timur misalnya.
Padangsidimpuan berada sekitar 400 km sebelah selatan Medan. Dari Kantor Pos Padangsidimpuan, surat dikirim melalui angkutan darat yaitu bus menuju Medan. Waktu tempuh bus sekitar 12 jam.
Sesudah surat tiba di kantor pos Medan ,surat tersebut kemudian melalui pesawat udara dikirim ke Surabaya dan dari Kota Pahlawan itulah melalui angkutan darat dikirim ke Banyuwangi. Setelah tiba di Kantor Pos Banyuwangi kemudian surat itu oleh Pak Pos yang seingat saya juga disebut besteller disampaikan ke alamat yang dituju.
Dengan proses penyampaian surat yang demikian tentu kita sudah dapat bayangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk tibanya surat itu pada alamat yang dituju.
Pada contoh tersebut saya perkirakan sekurang kurangnya dibutuhkan waktu 4 hari untuk tibanya surat dari Kota Padangsidimpuan ke Kota Banyuwangi.
Seingat saya sampai tahun 80 an pun surat surat termasuk surat dinas dikirim dengan cara seperti itu. Lalu muncullah sebuah "revolusi teknologi" ketika kemudian kita mulai mengenal mesin faksimile. Saya dan juga orang lain rasanya terheran heran dengan hadirnya mesin ajaib itu.
Saya tidak malu mengatakan ,kami sering berkerumun ketika pada masa awal adanya mesin itu di beberapa kantor. Mesin faksimile yang seperti itulah yang kemudian dijadikan ilustrasi oleh Presiden Jokowi pada pidatonya ketika membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) tanggal 26 April 2018 di Jakarta.
Pada pidato itu Jokowi mengilustrasikan waktu 10 tahun terasa sangat cepat sekali di era seperti sekarang terlebih dengan adanya penemuan teknologi seperti handphone.
Jokowi selanjutnya menyatakan "Kemudian muncul HP dan mesin faks. Anak muda sekarang mesin faks saja sudah bingung apa itu ,karena sudah muncul yang lebih baru. Itu adalah perpaduan mesin foto Copy dan telepon yang waktu itu kita anggap sangat revolusioner sekali.Dulu kita nunggu berminggu-minggu untuk dapat surat lewat pos, begitu ada mesin faks menjadi instan" (detiknews 30/4/2018).
Seperti apakah mesin faks yang menurut Jokowi itu ,anak muda saja mempertanyakan apa itu? Laman Sejarah Teknologi menuturkan faksimile atau biasa dikenal dengan faks adalah teknologi komunikasi yang digunakan untuk menyalin dan mengirimkan dokumen yang serupa dengan aslinya.
Cara bekerjanya dengan menggunakan jaringan telepon ke mesin Faks  penerima yang kemudian bisa dicetak. Kata faksimile berasal dari bahasa Latin yaitu "fac simile' (make similar) yang artinya membuat salinan yang sama dengan aslinya. Oleh karena mesin faks menggunakan jaringan telepon maka tibanya berita ditempat yang dituju hampir hampir berada pada real time ketika berita faks itu dikirimkan.
Mengacu kepada contoh surat yang dikirim dari Padangsidimpuan ke Banyuwang seperti yang dinyatakan sebelumnya memerlukan waktu sekurang kurang nya 4 hari maka melalui faks, berita atau surat itu diterima pada waktu real time.
Dengan kecepatan yang demikian selayaknyalah pada masa itu faks sudah dianggap sangat revolusioner. Itu adalah dulu. Sekarang pengiriman surat sudah melalui e-mail yang begitu dikirimkan langsung diterima pada gawai kita.
Sebuah lompatan teknologi yang luar biasa. Dan Jokowi telah mengingatkan kita kembali tentang lompatan yang luar biasa itu.
Salam Untuk Kemajuan Teknologi!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H