Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hari Buruh Telah Berubah Menjadi Hari "Asal Bukan Jokowi"?

1 Mei 2018   18:46 Diperbarui: 1 Mei 2018   19:19 988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(jatim.tribunnews.com/Didik Mashudi)

Pada peringatan Hari Buruh adalah sangat wajar apabila buruh menyampaikan protes ataupun ketidak setujuannya tentang berbagai kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan perburuhan.

Hal yang menonjol sekarang ini berkaitan dengan pembicaraan masuknya Tenaga Kerja Asing ( TKA ) asal Tiongkok.Walaupun pemerintah dalam hal ini Menteri Tenaga Kerja telah memberi penjelasan tentang hal ini tetapi kelihatannya publik merasa keterangan tersebut tidak memberi gambaran yang sebenarnya.

Menurut Menaker jumlah TKA asal Tiongkok sekarang ini berkisar pada angka 24.800  orang .Tapi masyarakat meyakini jumlah TKA asal Tiongkok itu jauh lebih besar dari yang dipaparkan pemerintah itu.Dugaan masyarakat itu ditopang oleh investigasi Ombudsman RI yang menyatakan jumlah TKA asal Negara Tirai Bambu itu jauh lebih besar dari yang diumumkan Menaker.

Hal lain yang menjadi sorotan buruh pada Hari Buruh tahun ini berkaitan dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing.

Selain itu buruh juga memperjuangkan dihapuskannya tenaga outsourcing,diangkatnya tenaga honorer guru dan tenaga honorer lainnya menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Sesungguhnyalah semua yang diperjuangkan buruh itu sesuatu yang normal. Tetapi pada hari buruh tahun ini terlihat ada nuansa lain.

Beberapa organisasi buruh tidak hanya sebatas memperjuangkan kepentingan buruh semata tetapi sudah masuk ke ranah politik praktis.
KSPI atau Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia dibawah pimpinan Said Iqbal ,hari ini Selasa ,1 Mei 2018 ,sekitar pukul 14.30 Wib bertempat di Istora Senayan telah mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo Subianto sebagai capres pada pilpres 2019.

Selain KSPI ada lagi organisasi buruh yang memasuki ranah politik praktis. Federasi Serikat Pekerja Aneka Sektor Indonesia ( FSPASI) ,hari ini disekitar Istana membentangkan spanduk besar dan panjang yang berisi kalimat " Kami Pastikan Tidak Pilih Jokowi". Diberitakan juga pada aksi itu terbentang #2019 Ganti Presiden.

Dari kacamata demokrasi hal hal yang mereka utarakan itu adalah hak setiap warga negara. Tetapi tidak salah juga kalau mengatakan sebahagian organisasi buruh telah bermain dalam dukung mendukung calon presiden serta telah menunjukkan sikap politiknya pada peringatan hari buruh tahun ini.

Salam Demokrasi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun