Agus Harimurthi Yudhoyono (AHY) adalah politisi Partai Demokrat yang sedang bersinar. Di berbagai tempat yang dikunjunginya terlihat masyarakat menyambutnya dengan penuh kehangatan.
Belakangan ini banyak kelompok masyarakat yang memujinya. Sekarang ini terkesan AHY sudah matang mengikuti irama kehidupan politik di negeri ini. Ia juga sudah dapat menyesuaikan diri dengan suasana politik. Kemampuannya menyesuaikan diri itu terbilang cepat mengingat sekitar 16 tahun ia dibesarkan dalam kultur militer.
Ketika tahun 2016 ia dengan restu SBY memutuskan untuk mengakhiri kariernya di TNI dengan pangkat Mayor. Banyak orang yang menyesalkan putusannya itu karena diperkirakan karier militernya juga nantinya akan cemerlang. Kekalahannya pada Pilgub DKI semakin menguatkan perasaan kesal di antara pengagumnya.
Tetapi ternyata AHY adalah seorang petarung dan yang selalu punya sikap optimis memandang masa depan.
Dengan cepat ia bangkit dari kekalahannya. Ia tidak mau meratapi kekalahan di Pilgub DKI itu. AHY terus bergerak, berkeliling Indonesia, menyapa masyarakat, memberi kuliah kuliah umum.
Kecerdasan, kesantunan, ketampanan, serta pakaian yang dikenakannya menjadikan dirinya sebagai salah seorang tokoh anak muda dari zaman now.
Hasil berbagai lembaga survei juga menempatkannya pada ranking tertinggi sebagai cawapresnya Jokowi.
Ketika sekitar satu setengah bulan yang lalu AHY berkunjung ke istana untuk menyampaikan undangan menghadiri Rapimnas Partai Demokrat, terlihat juga Jokowi memperlakukannya sebagai seorang tokoh partai yang layak dihormati.
AHY yang berkunjung ke istana itu bukan hanya sebatas putra sulung SBY tetapi juga adalah Ketua Kogasma sebuah organ penting Partai Demokrat dalam pertarungan demokrasi Pilkada serentak 2018 dan juga Pilpres 2019.
Dalam acara pembukaan Rapimnas Partai Demokrat terlihat, Jokowi dan SBY seperti berbalas pantun saling memuji. Dengan mencermati hal yang demikian mulailah mengemuka pendapat di masyarakat bahwa Demokrat akan memberikan dukungannya kepada Jokowi pada Pilpres nanti.
Tetapi kemesraan yang tercermin pada pembukaan Rapimnas itu seolah-olah mengalami interupsi karena sampai dengan sekarang ini partai yang didirikan SBY itu belum juga mendeklarasikan dukungannya kepada Jokowi.