Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Inspirasi dari PB Djarum Kudus dan Lim Swie King untuk Peningkatan Prestasi Olahraga Negeri Ini

30 Maret 2018   10:43 Diperbarui: 30 Maret 2018   12:10 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: olahraga.kompas.com

Seperti yang kita cermati dengan jumlah penduduk 250 juta orang lebih, rasanya belum sebanding dengan prestasi  olahraga yang diraih bangsa ini.

Pada tingkat internasional hanya pada olahraga bulu tangkis lah kekuatan negeri ini diperhitungkan. Malahan untuk tingkat kawasan Asia Tenggara saja pun prestasi olah raga kita belum membanggakan.

Pada SEA Games 2017 misalnya posisi Indonesia hanya berada pada peringkat kelima dari 11 negara yng bertanding.Posisi kita itu berada dibawah Malaysia, Thailand, Vietnam dan Singapura. Kemudian sesudah Indonesia menyusul Philipina, Myanmar, Kamboja, Laos, Brunei dan Timor Leste. 

Menarik untuk melihat bahwa Vietnam sekarang posisinya sudah diatas kita. Tentu para ahli olahraga akan dapat menjelaskan mengapa posisi negeri ini seperi itu.

Saya bukanlah ahli olahraga karenanya tidak punya kompetensi untuk berbicara tentang hal tersebut. Tetapi artikel pada Kompas.com 28/3/2018 memberi inspirasi untuk pengembangan olahraga di republik ini. Artikel tersebut bertajuk " Lim Swie King, Kudus, dan Pahlawan Bulu Tangkis Masa Depan".

Tulisan ini pada dasarnya mengulas tentang dua hal ,1) tentang karir Lim Swie King dan 2) peran PB Djarum dalam mengembangkan olahraga khususnya tentang bulu tangkis. Lim Swie King adalah nama yang melegenda pada olahraga bulu tangkis di negeri ini.

Artikel pada Kompas.com itu mengingatkan kita kembali tentang kehebatan King terutama tentang kekhas annya melompat sembari melakukan pukulan mematikan dengan raketnya yang kemudian dikenal sebagai " King Smash". King 3 kali menjadi juara All England yaitu tahun 1978,1979 dan 1981. Kebesaran nama King itu bukanlah diperoleh seketika tetapi semuanya dia raih melalui proses yang panjang.

King kecil dilatih dengan keras oleh ayahnya. Barulah pada usia 15 tahun ia bergabung dengan Perkumpulan Bulu Tangkis Djarum ( PB Djarum).
Keberhasilan King membuat Djarum mengukuhkan organisasinya lebih serius. Tempat yang tadinya berbasis di Kota Kudus juga dibuat jadi lebih mapan dan profesional di Jakarta.

Setelah King, muncul bintang bintang bulu tangkis lain binaan PB Djarum ,diantaranya adalah Fung Permadie, Ivana Lie, Alan Budi Kusuma dan Hariyanto Arbi. Nama nama itu kemudian berlanjut pada pemain pemain muda yang kemudian juga jadi terkenal seperti Tontowi Ahmad, Lilyana Natsir, Mohammad Ahdan dan juga Kevin Sanjaya.

Tontowi bersama Lilyana berhasil menjadi juara ganda campuran pada penyelenggaraan All England 2012. Pasangan ini juga menyumbang medali emas di Olimpiade Rio 2016. 

Menarik juga untuk melihat bahwa Tontowi berasal dari desa kecil, Selandaka, Sumpu, Kabupaten Banyumas Jawa Tengah, begitu juga halnya Kevin yang berasal dari Banyuwangi Jawa Timur. Tidak terbayangkan seperti apakah karir mereka andainya tidak ada PB Djarum yang menemukan dan membinanya. Begitu juga nama nama besar lainnya yang dikemukakan sebelumnya ,alangkah sia sia nya potensi atau bakat yang dimilikinya andainya tidak dipoles dan dilatih oleh PB Djarum.

Berkaca pada konsistensi PB Djarum yang terus berkarya untuk bulu tangkis Indonesia maka alangkah terpujinya kalau perusahaan perusahaan besar di negeri ini ikut ambil bagian dalam pembinaan dan peningktatan prestasi olah raga. 

Mungkin sudah banyak juga perusahaan besar itu berpartisipasi dalam kegiatan olah raga tetapi andainya pemerintah duduk bersama dengan mereka dan meminta agar masing masing perusahaan fokus dalam cabang olahraga tertentu maka diyakini prestasi olahraga kita akan meningkat. Misalnya pemerintah meminta perusahaan A fokus dalam membina olahraga renang,perusahaan B pada olahraga tinju,perusahaan C di bidang atletik dan seterusnya.

Kita percaya bibit bibit olahraga di negeri ini cukup banyak dan apabila perusahaan besar tersebut konsisten membina satu cabang olah raga saja pun maka dimasa depan negeri ini akan meningkat prestasinya. Inilah inspirasi yang muncul dengan membaca artikel tentang Lim Swie King dan PB Djarum pada Kompas.com itu.

Salam Olahraga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun