Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jenderal Gatot akan Mengakhiri Masa Jabatan, Saatnya Lebih Mengenal Marsekal Hadi

5 Desember 2017   09:31 Diperbarui: 5 Desember 2017   11:17 1363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Karirnya di Angkatan Udara cukup cemerlang. Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Penerbang TNI AU tahun 1987 ia ditugaskan di Skuadron Udara 4 yang bermarkas di Lanud Abdurrachman Saleh, Malang, Jawa Timur. Jabatan strategis Hadi dimulai saat ia menjadi Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Adi Soemarno Solo dengan pangkat kolonel pada 2010-2011.

Pada masa itu, Jokowi menjabat sebagai Walikota Solo. Kemudian ia menjabat sebagai Direktur Operasi dan Latihan Basarnas pada tahun 2011 dan pada saat itulah pangkatnya naik menjadi Marsekal Pertama.Selanjutnya pada tahun 2013, Hadi menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU. Setelah menjabat sebagai Dan Lanud Abdulrachman  Saleh Malang, karirnya semakin meroket karena belum setahun dalam jabatan itu ia diangkat oleh Jokowi sebagai Sekretaris Militer Presiden, tidak lama sesudah Jokowi menjadi RI-1.

Bintang tiga diraihnya ketika kemudian ia diangkat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan. Tercatat dalam kurun waktu 3 tahun, Hadi Tjahjanto, dua kali mendapat promosi. Hanya tiga bulan menjabat sebagai Irjen Kemenhan ,Hadi pun dipilih sebagai Kepala Staf Angkatan Udara dan dilantik pada 18 Januari 2017 menggantikan Marsekal (Purn) Agus Supriatna.

Hadi dikenal sangat dekat dengan Jokowi serta dapat menangkap sejumlah kode dari Presiden. Hal ini antara lain terlihat saat peresmian pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia oleh Presiden Jokowi. Pada acara peresmian yang digelar di Lanud Halim Perdana Kusuma tanggal 10 November 2017 itu terjadi sebuah peristiwa yang berhubungan dengan seorang anak SD.

Pada acara yang dihadiri oleh puluhan anak anak SD itu ,Jokowi memberi sambutan.Ketika Jokowi akan mengahiri sambutannya tiba tiba seorang anak SD perempuan yang berdiri di barisan depan muntah . Melihat keadaan tersebut ,Jokowi memberi kode ke ajudannya tetapi ternyata KSAU yang lebih dahulu paham maksud kode itu. Dari barisan paling belakang Hadi berlari ke depan dan langsung menggendong anak yang muntah itu dan membawanya ke bagian belakang.

Ketika ditanyakan awak media kenapa ia bisa sesigap itu, Hadi menjawab ia sudah biasa membaca gerakan Jokowi. Kemampuan membaca kode atau isyarat dari Presiden tentu akan memperlancar tugas tugasnya nanti sebagai Panglima TNI. Dan begitulah adat jabatan. adakalanya diangkat tetapi ada pula saatnya untuk meninggalkan jabatan itu.

Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi Panglima TNI sejak 8 Juli 2015 dan sebentar lagi akan menyerahkan jabatan kepada Marsekal Hadi Tjahjanto.
Ada sejumlah kenangan terhadap pengabdian Gatot Nurmantyo dan nantinya Hadi Tjahjanto tentu juga akan menorehkan catatan prestasi sebagai Panglima TNI.
Gatot Nurmantyo dan Hadi Tjahjanto adalah dua sosok anak bangsa yang memberi kebanggan kepada kita .
Salam Persatuan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun