Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Buka Munas KAHMI: Kita Terlalu Lama Nengok ke Amerika, Eropa dan Jepang

17 November 2017   22:16 Diperbarui: 18 November 2017   03:00 1432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pukul 3 sore tadi, Jum'at 17 November 2017, gendang ditabuh bertalu talu di Grand Ball Room Hotel Santika Dyandra Medan. Gendang yang ditabuh bertalu talu itu disebut "Gordang Sambilan" yang secara harfiah berarti sembilan gendang besar. Gordang Sambilan adalah gendang besar yang berasal dari suku Mandailing. Gordang ini biasanya ditabuh pada acara acara adat besar atau juga ketika menyambut tamu yang sangat dihormati.

Sejauhmana kebenarannya saya tidak tahu, tetapi ada beberapa teman yang ahli etno musikologi menyebut diameter gendang ini termasuk terbesar kedua di dunia dan yang paling besar katanya berada di Afrika.

Gordang Sambilan ini terdiri dari sembilan buah gendang yang besarnya tidak sama. Tiga tahun yang lalu hubungan kita dengan negara tetangga Malaysia hampir terganggu karena adanya kesalahan pahaman ketika Malaysia mengatakan akan melindungi Gordang ini di Malaysia.

Muncul reaksi terutama di Sumatera Utara seolah olah kita menganggap Malaysia mengklaim bahwa Gordang ini menjadi bahagian dari kebudayaan mereka. Tetapi syukur kegaduhan itu tidak lama berlangsung. "Gordang Sambilan" ditabuh bertalu talu di Hotel Santika Dyandra Medan itu menandakan yang ditunggu sudah tiba.

Kemudian terlihatlah tamu yang ditunggu, Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia memasuki ruangan. Applaus yang gemuruh dan bunyi Gordang Sambilan seakan akan mengantarkan Jokowi ke tempat yang disediakan. Acara diawali dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya yang diiringi oleh Paduan Suara Universitas Islam Sumatera Utara (UISU).
Sesudah selesai menyanyikan lagu kebangsaan kemudian pembawa acara mempersilakan Presiden beserta tamu undangan untuk duduk.

Jokowi juga sudah sempat duduk dan kemudian pembawa acara mengatakan acara berikutnya menyanyikan lagu "Hymne HMI" dan meminta agar alumni tetap berdiri menyanyikan lagu kebanggaan HMI itu.

Mendengar pengumuman pembawa acara tersebut secara spontan Jokowi langsung berdiri yang langsung disambut tepuk tangan yang meriah dari hadirin. Setelah menyanyikan "Hymne HMI" kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan Ayat Ayat Suci AL Qur'an yang dibawakan oleh Qari Internasional asal Medan Darwin Hasibuan.

Gubernur Sumatera Utara Ir.T.Erry Nuradi dalam sambutan selamat datangnya mengucapkan terima kasih untuk perhatian Jokowi yang besar ke Sumatera Utara. Hal ini antara lain terlihat pada Pembangunan jalan tol di Sumatera Utara dan beberapa proyek strategis lainnya. Ketua Presidium Nasional KAHMI, Mahfud Md, menyampaikan terima kasih untuk kehadiran Presiden pada acara pembukaan Munas KAHMI.

Mahfud selanjutnya mengatakan dalam sebuah Simposium yang diselenggarakan oleh para guru besar alumni HMI ,menekankan pentingnya pengertian nasionalisme yang berbasis kepada perwujudan keadilan dan penegakan hukum. Untuk itu kata Mahfud, KAHMI akan berkoalisi denganJokowi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat itu.

HMI dan KAHMI kata Mahfud Md menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Presiden ,karena telah menetapkan Lafran Pane ,pendiri HMI sebagai Pahlawan Nasional. Acara pembukaan Munas X KAHMI itu dihadiri oleh para alumni HMI maupun para petinggi negara. Terlihat hadir Ketua MPR, Zulkifli Hasan, Ketua Dewan Perwakilan Daerah, Osman Sapta Odang.

Beberapa menteri juga hadir antara lain, Mensesneg, Pratikno. Mendikbud Muhajir Effendy. Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan juga Wakil Ketua KPK, Laode Muhammad bb Syarif berada di sana. Para senior HMI seperti Akbar Tanjung, Ade Komarudin serta Gubernur DKI, Anies Baswedan terlihat dengan tekun mengikuti acara. Selanjutnya tiba lah acara berikutnya Sambutan Presiden Jokowi. Presiden mengawali pidatonya dengan menyatakan kita tidak boleh terjebak pada rutinitas.

Kemajuan dunia berputar secara cepat dan karenanya kita harus dapat mengikuti perobahan dunia tersebut. Kalau dulu kata Jokowi,apabila ia menginginkan sate maka ia harus pergi ke tukang sate. Kalau dulu ia ingin makan gado gado maka ia harus pergi ke tukang gado gado. Bahkan kalau kepingin nasi Padang ,kita harus pergi ke Warung nasi Padang. Sekarang kata Jokowi, dengan menggunakan jasa Go Food dalam 30 menit makanan yang dibutuhkan itu sudah sampai ke tangan kita.

Jokowi juga mengingatkan bahwa landskap politik,sosial dan ekonomi dunia juga berubah maka untuk itu kita harus mengantisipasinya.
Perobahan perobahan yang demikian tidak hanya terjadi di negara kita tetapi juga melanda dunia ini,ujar Jokowi. Kemudian Jokowi berbicara tentang hubungan negara kita dengan negara negara lainnya. Presiden mengatakan, selama ini ada kesalahan kita yakni terlalu menengok ke Amerika, Eropa dan Jepang dan kita lupa bahwa ada potensi lain yang bisa kita manfaatkan.

Potensi tersebut adalah negara negara yang berada di Timur Tengah. Arab Saudi misalnya di masa yang lalu itu tidak kita dekati karenanya sesudah 47 tahun lah baru Raja Arab Saudi berkunjung lagi ke negeri ini. Padahal negeri ini punya potensi keuangan yang besar. Jokowi menceritakan pembicaraan nya dengan Emir Qatar. Kepala Negara kita itu menanyakan kenapa Qatar kurang tertarik ber investasi di Indonesia. Lalu Emir menjawab karena selama ini Indonesia tidak pernah mengadakan pendekatan ke negara mereka.

Karenanya untuk membina hubungan dengan negara negara Arab tersebut Jokowi selalu mengadakan pendekatan pribadi dan dirasakannya sambutan dari negara negara Timur Tengah tersebut cukup hangat. Hal lain yang dikemukakan Jokowi berkaitan dengan pendekatan pribadi itu ialah bertambahnya kuota haji Indonesia yang semula sekitar 160.000 orang sekarang sudah menjadi 213.000 jemaah.

Untuk itulah Jokowi mengajak semua alumni HMI untuk bersama sama dengan semua komponen bangsa terus meningkatkan pengabdiannya untuk negeri ini. Jokowi juga menyampaikan ketika ia hampir " terlupa " berkaitan dengan penganugrahan gelar Pahlawan Nasional untuk Lafran Pane.

Tetapi untunglah kata Jokowi, Mahfud MD dan Akbar Tanjung mengingatkannya sehingga pada 10 November yang lalu ,pendiri HMI itu diberi gelar yang terhormat itu. Mendengar uraian Jokowi yang demikian para hadirin memberi appluse nya untuk Jokowi. Beberapa kali tepuk tangan menggema dalam sambutan itu. Jokowi memang pada acara itu menjadi bintang.

Sesudah selesai sambutan maka Jokowi bersama para petinggi negara dan para senior HMI menabuh "Gordang Sambilan" sebagai tanda dimulainya Munas X HMI. Acara berakhir dengan khidmat dan kemudian terlihat para alumni berebutan jabat tangan dan selfie dengan Jokowi. Jokowi terlihat juga sangat gembira ditengah tengah keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam itu. Bahagia HMI!

Medan, 17 November 2017
Hotel Santika Dyandra Medan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun