Tolonglah perhatikan baik baik foto yang tertera diatas. Andainya sosok yang ada pada foto itu tidak Anda kenal lalu apakah yang muncul dalam pikiran kita. Tentu yang muncul adalah rasa empati  yang dalam.
Tentu yang terbayang bagi kita ,seseorang sedang dirawat di sebuah rumah sakit yang mewah dan kondisi kesehatannya sangat mengkhawatirkan.
Lihatlah pada tubuhnya dipasangi berbagai alat . Pada hidungnya dipasang sebuah selang besar berwarna hitam,lalu apa fungsinya juga kita tidak tahu.Â
Pada tangannya juga ada terlihat alat yang dipasang. Disisi tempat tidurnya ada alat ,mungkin untuk monitor denyut jantung .
Maafkan ,saya tidak mampu untuk menyebut nama alat alat yang dipasang itu.
Muncul lagi pertanyaan ,dengan kondisi yang demikian bagaimana tentang tingkat kesadarannya. Sadarkah ia sedang berada dimana. Sadarkah ia siapa perempuan yang berdiri disisi kiri tempat tidurnya. Tahukah ia ada orang yang sedang memfotonya.
Selanjutnya mengemuka lagi pertanyaan yang paling mendasar,penyakit apakah gerangan yang menyerangnya.
Ketika sosok yang terbaring sakit itu tidak Anda kenal lalu Anda menjadikannya bahan olok olok an dalam bentuk meme tentu wajar muncul pernyataan alangkah tidak terpuji nya tindakan yang dilakukan.
Seseorang yang dirawat di rumah sakit, dengan kondisi badan yang dilengkapi berbagai peralatan medis modern yang menimbulkan kesan gawat, tetapi Anda masih mampu membuat olok olok dan kemudian menyebarkan nya ke orang lain.Lalu seperti apakah sikap yang Anda tunjukkan itu.
Alangkah sampai hatinya Anda ,tanpa rasa prihatin sedikit pun justru membuatnya sebagai bahan ,mungkin untuk tertawaan atau mungkin ada maksud lain dari Anda yang membuat dan menyebarkan bahan olok olok an itu.
Bukankah lebih terpuji kalau Anda mendoakan agar orang yang tidak dikenal itu cepat sembuh dari sakitnya. Tetapi perasaan yang muncul mungkin berbeda ketika orang yang terbaring di rumah sakit itu ternyata Anda kenal.
Disini yang pertama  muncul adalah bagaimana persepsi tentang sosok  yang sakit itu. Apakah Anda yakin dia sakit berat atau ada pendapat sebaliknya.
Andainya dia benar benar sakit ,kenapa Anda tidak mempercayainya.Bukankah dari beberapa keterangan  telah menyebut memang ia sakit. Ada yang menyebut dia terkena vertigo ,kemudian sakit jantung bahkan juga ada yang menyebut ada tumor di tenggorokannya .Tetapi kenapa Anda tidak juga meyakini hal tersebut.
Disini lah muncul poin ,yaitu sekali lagi tentang persepsi yang terbentuk terhadapnya. Penulis tidak mampu menguraikan faktor faktor apa saja yang membentuk sebuah persepsi. Tetapi persepsi yang terbentuk tidaklah serta merta terjadi . Harus ada rangkaian proses yang membentuknya.
Adakalanya persepsi yang ada ,sama dan sebangun dengan kenyataan nya .Tapi tidak jarang juga terjadi persepsi bisa " lebih indah dari warna aslinya ".
Kembali kepada sosok yang terbaring di rumah sakit itu.Kalau ada orang yang tidak percaya bahwa ia benar benar sakit ,maka pendapat tersebut banyak ditentukan bagaimana persepsi terhadapnya.
Kalau ada yang tidak percaya bahwa ia benar benar sakit dan hanya berlagak pura pura sakit tentu tidak ada yang berhak melarang  untuk beranggapan seperti itu.
Kemungkinan besar meme meme yang beredar tentang dirinya karena ada yang beranggapan bahwa ia benar benar tidak sakit. Kembali ke persoalan tadi . Kalau benar benar ia sakit lalu dibuat lagi meme yang menyatakan seolah oleh dia tidak sakit bahkan mengolok olok nya ,wajarlah kalau kemudian ia membuat pengaduan ke instansi yang berwenang .
Si pembuat atau si penyebar meme dalam anggapan dia yang mengadukan ,tentu sudah melakukan perbuatan sejenis pencemaran nama baik .Bahkan juga sudah melakukan tindakan yang bertentangan dengan UU tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.Ada juga mungkin alasan lain tentang pembuatan meme itu.
Bisa jadi si pembuat meme perlu melakukan protes karena menurut anggapan nya " status sakit" digunakan sebagai alasan untuk berkelit terhadap sesuatu ,sebutlah misalnya untuk menghindari panggilan dari penegak hukum. Dengan anggapan yang demikian maka si pembuat meme merasa, dia tidak salah karena telah menggunakan Medsos sebagai medium untuk mengungkapkan protesnya.
Pada alur pikir yang demikianlah mereka melihat pembuatan dan penyebaran meme tersebut merupakan bahagian dari hak hak demokrasi warga negara.
Seperti yang diberitakan media ,sudah ada yang ditahan polisi yang berkaitan dengan meme tentang tokoh yang beberapa waktu yang lalu mengidap sakit itu.
Apabila nanti pihak kepolisian punya alat bukti yang cukup terhadap perbuatan pidana yang dilakukan si pembuat meme ,maka kasusnya akan dilimpahkan ke pengadilan.
Dalam sidang nantilah ,hakim akan memeriksa perkara dan menjatuhkan vonnisnya.
Apabila hakim meyakini bahwa objek di meme itu benar benar sakit maka kuat dugaan si pembuat meme akan dijatuhi hukuman .Tetapi hakim akan melepaskan semua tuntutan terhadapnya bila hakim punya anggapan bahwa yang bersangkutan tidak benar benar sakit.
Pada akhirnya semua akan terpulang kepada keyakinan hakim.
Salam Demokrasi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H