Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Wakil Ketua KPK Puji SBY dan Demokrat

14 September 2017   21:49 Diperbarui: 15 September 2017   15:01 1786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pertama,tidak adanya standar etik dari partai atau politisi. Kedua,adalah rekrutmen politik dan kaderisasi berjalan secara tradisional ,tidak ada aturan yang tertata dengan baik. Ketiga ,masalah pendanaan yang belum memadai .Ia menyinggung soal kajian dana partai politik yang menurut KPK harusnya Rp.10.000-,per suara.


Keempat,tidak transparan dan akuntable,khususnya dana yang dikelola parpol. Kemudian Wakil Ketua KPK ini ,menyatakan ,karena Demokrat dianggap yang  paling maju soal integritas ,Basaria berharap ,partai tersebut bisa menjadi role model untuk partai lainnya." Mudah mudahan menjadi role model untuk partai yang lain" ujarnya.


Tentu menarik untuk mencermati upaya upaya yang dilakukan partai Demokrat karena sejak sekitar tahun 2014 ,partai ini dicap oleh sebahagian kalangan sebagai partai korup tetapi ternyata sekarang sudah disarankan oleh Wakil Ketua KPK sebagai role model untuk partai lainnya.


Salah satu bentuk integritas partai Demokrat antara lain tercermin dari sikap SBY.Ketua Umum Demokrat ini menyatakan ,meski kader partainya ada yang tersandung korupsi ,pihaknya tetap konsisten mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi.


Kita tidak tahu apakah kedatangan Basaria Panjaitan ketemu SBY dan jajaran partai sudah lama diagendakan atau baru saja dijadwalkan.
Tetapi karena kedatangan mantan perwira tinggi polisi itu pada saat serunya pertarungan antara KPK dan DPR maka tidak salah juga kalau ditapsirkan pujian yang diberikan Basaria kepada Demokrat juga menyiratkan sindiran kepada parpol yang kader kadernya aktip di Pansus Hak Angket KPK.


Dari pernyataannya di DPP Partai Demokrat seolah olah Basaria ingin mengatakan ,Partai Demokrat yang kadernya banyak tersandung korupsi saja pun masih mendukung KPK sementara Pansus Hak Angket ,anggota atau kader partainya baru sebatas diduga melakukan tindak pidana korupsi e-ktp sudah melakukan tindakan frontal ke KPK.


Kalau inilah yang ingin disampaikan Basaria,muncul,pertanyaan apakah pansus akan mendengarnya.


Salam Demokrasi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun