Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi/Gibran Menyambut Hangat AHY

10 Agustus 2017   23:26 Diperbarui: 11 Agustus 2017   10:01 1589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompas.com memberitakan ,Kamis 10 Agustus 2017, Presiden Jokowi didampingi putra sulungnya Gibran Rakabuning Raka, menerima Agus Harimurthi Yudhoyono (AHY) di Istana Kepresidenan.

Kedatangan AHY ke istana untuk meminta doa restu dan wejangan kepada Presiden Jokowi terkait peresmian The Yudhoyono Institute. Pada kesempatan tersebut Gibran memasak gudeg dan bubur lema spesial untuk menjamu Agus.

Agus mengaku sangat menikmati masakan Gibran,yang memang seorang pengusaha katering. "Terima kasih Mas Gibran, enak sekali, luar biasa. Saya baru pertama kali makan gudeg dan bubur lema, tapi enak sekali", ujar Agus, kepada Gibran yang duduk disampingnya. (Kompas.com).

Pertemuan AHY dengan Jokowi/ Gibran terasa sangat menyentuh dan menyejukkan karena Jokowi beserta putranya menyambut hangat kedatangan putra sulung SBY tersebut.

Semenjak bergulirnya proses pilgub DKI tidak dapat dinafikan munculnya kesan kurang harmonisnya hubungan antara SBY dengan Jokowi.
Munculnya pasangan AHY- Sylviana Murni sebagai penantang Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Syaiful Hidayat ditengarai sebagai salah satu penyebab kurang mesranya hubungan dimaksud.

Publik mempersepsikan Jokowi mendukung Basuki-Djarot yang tentunya berhadapan dengan pasangan putra sulung SBY tersebut.
Ketika suasana pilgub mulai panas menjelang aksi 4/11, Jokowi datang bertandang ke kediaman Prabowo di Hambalang yang kemudian Prabowo mengadakan kunjungan balasan ke istana.

Disisi lain Jokowi tidak ada bertemu dengan SBY yang kemudian oleh sementara kalangan dianggap kurang diperhitungkannya Presiden ke 6 itu dalam peta politik nasional.

SBY juga pada masa pilgub DKI mengemukakan beberapa komentar melalui Medsos yang dianggap diarahkan kepada Jokowi.Terhadap komentar yang demikian Jokowi juga seolah  olah membalas komentar Presiden yang digantikannya itu.

Bahkan beberapa pekan yang lalu pada saat kunjungan Prabowo ke Cikeas muncul keterangan pers SBY yang juga dimaknai publik ditujukan kepada Jokowi.

Pertemuan SBY - Prabowo juga ditafsirkan publik sebagai penggalangan koalisi parpol terutama Gerindra-Demokrat-PKS dan PAN untuk menghadapi Jokowi pada Pilpres 2019 nanti.

Bibit terbentuknya koalisi dimaksud terlihat ketika ke empat parpol ini walk out ketika dilaksanakannya rapat paripurna DPR berkaitan dengan UU Pemilu. Keempat parpol sepakat tidak perlu adanya Presidential Treshold pada Pilpres nanti. Malahan pada kunjungan ke Cikeas, Prabowo, Ketua Umum Partai Gerindra menyebut Presidential Treshold 20 persen merupakan lelucon politik yang menyakiti hati masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun