Saya melihat hal hal yang dikemukakan oleh Kaesang itu adalah sesuatu yang biasa malahan disana termaktub ajaran atau pesan untuk mengingatkan kita semua dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Kaesang benar ketika mempertanyakan siapa yang mengajari anak anak di video itu untuk mengucapkan kalimat " Bunuh ,bunuh si Ahok".
Tahukah anak anak itu siapa Ahok?.Ok sebutlah mereka tahu bahwa Ahok adalah Gubernur DKI yang telah melakukan penistaan terhadap agama Islam.Lalu kalau Ahok melakukan penistaan agama apakah ia harus dibunuh.Rasanya tidak sampai kesana jangkauan anak anak karena berdasarkan apa mereka menyatakan Ahok harus dibunuh.
Perkataan atau perbuatan Ahok tidak harus menjadikannya dibunuh kalau mengacu kepada hukum positif yang berlaku di negeri ini.Nyatanya ia dihukum dua tahun penjara karena penistaan agama yang dilakukannya dan bukan dibunuh.
Beberapa kasus penistaan agama yang pernah terjadi di negara ini tetap hanya diganjar dengan hukuman penjara dan bukan dengan hukuman dibunuh.
Mungkin ada yang mengatakan Ahok harus dibunuh berdasarkan hukum Islam.Saya juga tidak pernah mendengar hukum Islam yang menyatakan karena perbuatan penistaan agama Ahok harus dibunuh.
Para Ulama yang dikenal kredibilitasnya juga tidak pernah menyebut Ahok harus dibunuh.Begitu juga halnya Aksi aksi Bela Islam hanya menuntut agar " Ahok dipenjarakan" dan bukan menuntut agar Ahok harus dibunuh.
Berkaitan dengan hal tersebut menjadi wajar muncul pertanyaan dari Kaesang siapa yang mengajari anak anak itu untuk mengatakan " Bunuh Ahok". Rasanya tidaklah mungkin ucapan seperti itu muncul secara spontan dari hati anak anak yang terlihat di video itu.
Karenanya saya juga termasuk yang menjadi miris ketika anak anak dalam video itu mengungkapkan kata " bunuh".Mau kemana generasi muda bangsa ini akan dibawa kalau seumur mereka sudah akrab dengan kata itu apalagi objek yang dimaksudkannya juga bukanlah seseorang yang harus dibunuh.
Secara perlahan namun pasti akan terbentuk dalam persepsi anak anak ,seseorang yang berbeda atau tidak sepaham dengan mereka pada akhirnya harus dibunuh.Lebih mengerikan lagi kalau muncul dalam pikiran mereka seseorang yang tidak seagama atau berbeda etnik dengan mereka harus dibunuh.
Kemudian tentang kata" Ndeso".