Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

[ULTAH KOMPAS] Ternyata Bukan "Komando Pastor"

29 Juni 2017   05:00 Diperbarui: 30 Juni 2017   13:03 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu juga halnya catatan naik haji seorang wartawan Kompas H Azkarmin Zaini (maaf kalau salah tulis nama) juga menjadi artikel favorit saya.Seingat saya Nurcholis Majid juga sering menulis di Kompas.

Setelah melahap berbagai macam artikel di Kompas terutama artikel tentang Islam kemudian muncul pertanyaan di hati saya,kenapa ada yang menyebut Kompas ini kependekan kata " Komando Pastor" padahal tidak terlihat dominasi Katolik dalam policy pemberitaannya. Yang saya lihat bukanlah Kompas yang Katolik tetapi Kompas yang mencerdaskan kehidupan bangsa. Berbagai artikel yang dimuat selalu memberi pencerahan, menambah wawasan serta mengayakan pengetahuan.

Harian Kompas semakin hari semakin besar dan lama kelamaan terbentuk dalam persepsi saya bahwa Kompas bukan hanya sekedar surat kabar tetapi sebuah perusahaan besar yang telah memperluas cakupan bisnisnya yang antara lain munculnya Toko Buku Gramedia.Saya tidak punya data konkrit tetapi dari pengamatan saya di beberapa kota tidak salah juga menyebut bahwa Gramedia merupakan toko buku terbesar di negeri ini dan sekaligus juga penerbit besar.

Di Medan juga ada Toko Buku Gramedia yang berlokasi di Jalan Gajah Mada dan setiap kesana saya selalu melihat toko buku itu penuh dengan pengunjung.

Simbol lain yang merupakan kehadiran Kompas di Medan adalah Hotel Santika Dyandra di pusat kota di Jalan Maulana Lubis.
Tentu ini semua merupakan prestasi besar yang dicapai yang membuat kita harus angkat topi untuk semua capaian ini.

28 Juni, Kompas berusia 52 tahun dihitung dari pertama terbitnya 28 Juni 1965. Sesungguhnya ditinjau dari kapasitas pribadi ,tidaklah layak saya yang tidak siapa siapa ini memberi beberapa catatan tentang Kompas. Tetapi kemudian saya pikir walaupun tidak layak namun sebagai pembaca setia Kompas sejak tahun 1968 saya beranikan jugalah untuk memberi beberapa komentar.

Pertama, Kompas adalah simbol kegigihan dari dua orang sosok pendiri yaitu PK Ojong dan Jacob Oetama.Keduanya mendirikan harian ini hanyalah dengan modal pas pasan tetapi ternyata untuk sebuah karya besar yang dibutuhkan bukanlah modal yang berkecukupan tetapi yang lebih penting adalah keyakinan,kegigihan dan kerja keras.Di riwayatkan bagaimana pada hari hari pertama harian ini berdiri,PK Ojong naik sepeda menemui calon pelanggan untuk memasarkan koran yang baru terbit ini.

Kedua, betapa harmonisnya kedua founding father,PK Ojong dan Jacob Oetama dalam menahodai surat kabar ini.Mereka menjelma menjadi duet tangguh yang tidak mengenal kata menyerah. Duet ini juga telah mampu " mengemudikan" Kompas pada masa masa sulit sehingga lolos dari pembredelan dimasa orde baru terutama pada tahun 1974(Malari) dan juga tahun 1978,

Ketiga, sejak awal harian ini telah memberi perhatian yang besar pada peningkatan kualitas sumber daya manusia nya sehingga walaupun sudah berusia 52 tahun ,koran ini sepertinya tidak pernah kekurangan kader yang bermutu.

Keempat, timbul kesan adanya kebebasan berkreasi dan berinovasi kepada awak medianya yang antara lain seperti ditunjukkan oleh Pepih Nugraha yang telah mengisiniasi hadirnya blog Kompasiana yang kemudian menjadi blog terbesar di negeri ini.

Kelima, Kompas juga dengan cepat menyesuaikan diri dengan kemajuan era digital yang dibuktikan dengan hadirnya media on line Kompas.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun