Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sungguh Tidak Islami Seruan "Kosongkan Istiqlal"

25 Juni 2017   00:58 Diperbarui: 25 Juni 2017   07:12 1780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah si pembuat seruan merasa punya kewenangan tunggal untuk menyatakan seseorang masih Ahlus Sunnah Wal Jamaah atau tidak.Kalau merasa seperti itu ,siapa dia rupanya .Apakah ia menganggap dirinya sebagai pimpinan atau Imam Ahlus Sunnah Wal Jamaah sekurang kurangnya di negeri ini.

Beberapa hari yang lalu   " Mata Najwa" pada Metro Tv telah menayangkan acara yang bertajuk " Cerita dua sahabat" yang berisi dialog yang indah antara Quraish Shihab dengan KH Mustofa Bisri.

Sebagaimana diketahui Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus adalah tokoh besar Nahdlatul Ulama dan pernah menjabat sebagai Pelaksana Rois Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

Selama ini yang paling gigih mempertahankan Ahlus Sunnah Wal Jamaah adalah Nahdlatul Ulama dan selama ini juga kita tidak pernah mendengar Gus Mus ,sahabat Quraish Shihab itu dan juga Nahdlatul Ulama yang mengatakan  Quraish Sihab telah keluar dari faham Ahlus Sunnah Wal Jamaah.

Ketiga, pada beberapa kesempatan Quraish Shihab juga sudah menjelaskan pandangannya dengan berdasar kepada ilmu yang dimilikinya tentang kewajiban mengenakan jilbab bagi Muslimah dan juga tentang pendapatnya bahwa Rasulullah tidak dijamin masuk surga.

Apakah karena Qurais Shihab punya pandangan yang berbeda dengan si pembuat seruan sehingga ia antipati dan benci kepada ulama tafsir terkemuka tersebut?

Keempat,dengan menyebut Quraish Shihab sebagai " pembela Karbala" maka tidak salah kalau si pembuat seruan ingin menimbulkan kesan bahwa ayahanda Najwa Shihab itu adalah pembela atau penganut Syiah karena Perang Karbala punya arti yang khusus bagi Syiah.

Dari hal hal yang diutarakan tersebut terlihatlah memang sekarang ini di negeri kita ini ada sekelompok ummat islam yang merasa dirinya paling benar dan orang diluar kelompoknya semuanya salah.

Karenanya kita menjadi lebih faham kenapa hubungan antar ummat beragama di negeri ini sekarang ini terasa gerah yang kadang kadang mencemaskan kita antara lain karena adanya sekelompok orang yang merasa berhak memonopoli kebenaran.

Lihatlah untuk sesama Muslim saja ,untuk Quraish Shihab saja mereka bisa bersikap seperti itu apalagi untuk mereka yang dianggapnya " orang orang kafir".

Islam mengajarkan adanya persaudaraan islam atau Ukhuwah Islamiyah dan sangat disayangkan  seruan " kosongkan Istiqlal" disuarakan pada 1 Syawal hari yang penuh kemaafan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun