Pada awalnya aku percaya kau berjuang untuk negeri kita
Pada awalnya aku yakin kau akan meningkatkan martabat perempuan
Aku percaya karena kulihat dari kiprahmuÂ
Tanpa lelah berjuang untuk kaum mu
Dari tanganmu yang manis kau berikan tunas tunas pohon itu
Untuk di semai,ditanam pada pekarangan rumah para perempuan
Aku percaya tangismu yang tulus pecah di pengadilan itu
Ketika hatimu begitu lara,tertekanÂ
Kau ingin meronta tapi tak kuasa
Yang kedengaran hanya tangismu
Karena kau katakan kau dipaksa kau ditekan
Karena paksaan itu mulutmu seperti dibungkam
Hanya duka yang mengisi relung relung hatimu
Karena kau katakan kau dipaksa diancam
Kini negeri kita jadi heboh
Ada yang bersimpati kepadamuÂ
Ada yang ingin kau jujurÂ
Ada yang butuh pengakuanmu
Mungkin kau sekarang tidak menangis lagiÂ
Kau mungkin sudah merasakan getar kegaduhan yang mulai membara
Kau seperti gadis mungil yang diperebutkan
Ada yang menginginkanmu
Tapi ada yang menghalangimu
Agar ini semua tidak berkepanjangan
Sudikah kau menjawab tanyaku
Benarkah kau tahu ratusan miliar uang ituÂ
Memang mengalir ke teman temanmu
Karena kata mereka kaulah yang mengatakan itu
Andainya kau jawab tanyaku ini mungkin kegaduhan ini
Akan berhenti sampai disini.
Sudikah kau ?
Batavia 20/6/17