Mohon tunggu...
maratuz sholehah
maratuz sholehah Mohon Tunggu... -

فليقل خيرا أو ليسمت

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ruang Lingkup, Tujuan dan Fungsi Bimbingan dan Konseling

16 Maret 2016   15:06 Diperbarui: 4 April 2017   18:25 23115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

A.    Pengertian Bimbingan dan Konseling

Perkembangan zaman pada saat ini yang berkembang pesat menimbulkan perubahan-perubahan dan kemajuan-kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Dengan demikian setiap individu akan menghadapi berbagai masalah seperti masalah penyesuaian diri, masalah pendidikan, masalah sosial, masalah keluarga dan masalah pribadi. Dalam hal tersebut sekolah harus mampu membantu murid-muridnya dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi.

Bimbingan adalah proses bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri guna menyesuaikan diri terhadap lingkungan, sekolah, keluarga dan masyarakat.

Menurut W.S. Winkel (1991: 34), konseling merupakan serapan dari kata counselling yang dikaitkan dengan kata counsel, yang berarti nasehat (to obtain counsel), anjuran (to give counsel), atau pembicaraan (to take counsel). Secara etimologis, istilah konseling dari bahasa latin, yaitu consilium yang berarti dengan dan bersama yang dirangkai menerima atau memahami.[1]

Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, agar mandiri dan berkembang melalui jenis layanan dan kegiatan pendukung.

 

B.     Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling

Ruang lingkup bimbingan dan konseling di sekolah mencakup upaya bantuan yang meliputi bidang bimbingan pribadi, bimbingan Sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karier.

1.     Bidang Bimbingan Pribadi Sosial

Dalam bimbingan pribadi, membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani. Dalam bidang bimbingan social, membantu siswa mengenal dan berhubunghan dengan lingkungan social yang dilandasi budi pekerti luhur, tanggung jawab kemasyarakatan dan kenegaraan. Bimbingan Pribadi-Soaial berarti bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi pergumulan-pergumulan dalam dirinya sendiri dibidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya, serta bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan dengan sesama diberbagai lingkungan (Pergaulan Social).

Dalam bidang ini dapat dirinci menjadi Pokok-pokok berikut:

a.     Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan alam beriman dan bertakwa terhadap tuhan yang maha esa.

b.    Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan mengembangkannya untuk kegiata-kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan sehari hari maupun peranan dimasa depan.

c.     Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan mengembangkannya melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif.

d.    Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha penanggulanga

e.     Pemantapan kemampuan mengambil keputusan.

f.     Pemantapan kemampuan megarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah diambilnya.

g.    Pemantapan dalam perencanaan dan penyelengaraan hidup sehat, baik secara rohaniah maupun jasmaniah.

Dalam bidang Bimbingan sosial, bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut:

a.    Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik melalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif.

b.     Pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan pendapat serta berargumentasi secara Dinamis, kreatif dan produktif.

c.    Pemantapan kemampuan bertingkah laku dalam hubungan social, baik di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat luas dengan menjunjung tinggi tata karma, sopan santun, serta nilai-nilai agama, adat, hukum, ilmu, dan kebiasaan yang berlalu.

d.   hubungan yang Dinamis, harmonis dan produktif dengan teman sebaya, baik di sekolah yang sama, disekolah yang lain, di luar sekolah, maupun di masyarakat pada umumnya.

e.    Pemantapan pemahaman kondisi dan peraturan sekolah serta upaya pelaksanaannya secara dinamis dan bertanggung jawab.

f.     Orientasi tentang hiddup berkeluarga.

2.      Bidang Bimbingan Belajar

Dalam bidang bimbingan belajar, membantu siswa mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan serta menyiapkannya melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Bimbingan belajar atau akademik ialah bimbingan dalam menemukan cara belajar yang tepat dalam memillih program studi yang sesuai dan dalam mengatasi kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan brelajar di suatu instansi pendidikan.

Bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut :

a.       Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta produktif, baik dalam mencari informasi dari berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan nara sumber lainnnya, mengerjakan tugas mengembangkan keterampilan dan menjalani program penilaian.

b.      Pemantapan system belajar dan berlatih baik secara mandiri maupun berkelompok.

c.       Pemantapan penguasaan materi program belajar di sekolah sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi dan kesenian.

d.      Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondidi fisik, social, dan budaya yang ada dilingkungan sekitar dan masyarakat untuk pengembangan pengetahuan dan keterampilan dan pengembangan diri.

e.       Orientasi di perguruan tinggi.

3.     Bidang Bimbingan Karier

Bimbingan karier ialah bimbingan dalam mempersiapkan diri mengahadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan/profesi tertentu serta membekali dirinya supaya siap memangku jabatan itu, dan menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki.

Dalam bidang bimbingan karier membantu siswa merencanakan dan mengembangkan masa depan karier. Bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut:

a.       Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier yang hendak dikembangkan.

b.      Pemantapan orientasi dan informasi karier pada umumnya, khususnya karier yang dikembangkan.

c.       Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

d.      Orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi. Khususnya sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan.[2]

 

C.    Tujuan Bimbingan dan Konseling

Tujuan bimbingan dan konseling adalah agar tercapainya perkembangan yang optimal pada individu yang berkembang sesuai dengan potensi atau kapasitasnya dan agar individu berkembang sesuai lingkungannya. Optimalisasi pencapaian tujuan bimbingan dan konseling pada setiap individu berbeda sesuai tingkatan perkembangannya.

Selain itu bimbingan dan konseling juga bertujuan agar individu yang dibimbing memiliki kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalahnya dan mampu memecahkan sendiri masalah yang dihadapinya serta beradabtasi dengan lingkungannya.[3]

Tujuan bimbingan adalah agar individu dapat menyesuaikan diri kepada lingkungannya sesuaipotensi yang ada dalam dirinya. Terutama keluarga, sekolah dan masyarakat. Sebagai anggota masyarakat yang berguna dan produktif.[4]

Kesimpulannya tujuan dari bimbingan dan konseling adalah memahami diri sendiri, mengembangkan potensi yang dimiliki, memecahkan masalah yang dihadapi, menerima diri sendiri secara relistis, menyesuaian diri dengan lingkungan.

 

D.    Fungsi Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling memiliki beberapa fungsi antara lain:

a.       Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai kepentingan pengembangan peserta didik. Meliputi pemahaman:

1). Pemahaman tentang siswa terutama diri siswa sendiri, orang tua, guru pada umumnya, dan guru pembimbing.

2). Pemahaman tentang lingkungan siswa (termasuk lingkungan keluarga dan sekolah) terutama siswa sendiri, orang tua, guru, dan guru pembimbing.

3). Pemahaman tentang masalah peserta didik sebagai upaya memecahkan masalah peserta didik melalui pelayanan bimbingan dan konseling.

b.      Fungsi pencegahan (Preventif)

Bimbingan dan konseling yang menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari permasalahan yag timbul dan menghambat proses perkembangannya.

c.       Fungsi Pengentasan

Pelayanan bimbingan konseling berusaha membantu pemecahan masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik.

d.      Fungsi Pemeliharaan

Menurut Prayitno dan Erman Amti (1999) fungsi pemeliharaan berarti memelihara sesuatu yang baik (positif) yang ada pada diri individu agar tetap utuh, tidak rusak dan agar hal-hal tersebut bertambah baik dan berkembang.

e.       Fungsi Penyaluran

Melalui fungsi ini pelayanan bimbingan dan konseling berupaya mengenali masing-masing perorangan , selanjutnya memberikan bantuan menyalurkan ke arah yang dapat menunjang tercapainya perkembangan yang optimal.

f.       Fungsi Penyesuaian

Pelayanan bimbingan dan konseling juga berfungsi membantu terciptanya penyesuian siswa dengan lingkungan.

g.      Fungsi Pengembangan

Bimbingan dan konseling membantu para siswa mengembangkan potensi yang dimiliki secara terarah.

h.      Fungsi Perbaikan

Pelayanan bimbingan dan konseling diberikan kepada siswa untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa.

i.        Fungsi Advokasi

Layanan bimbingan konseling dalam fungsi ini, membantu peserta didik memperoleh pembelajaran atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.[5]


[1] Tri Sukitman, Panduan Lengkap dan aplikatif Bimbingan Konseling Berbasis Pendidikan Karakter, (Yogyakarta: Diva Press, 2015), hal. 18
[2] Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004) hal. 234.
[3] Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi), (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada), hal. 35
[4]Djumhur dan Moh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Bandung: C.V Ilmu), hal.28
[5] Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi)., hal. 39-50

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun