Mohon tunggu...
Maratul Sholekhah
Maratul Sholekhah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Haii teman online perkenalkan saya Maratul Sholekhah mahasiswa semester 6 hobi saya adalah olahraga. Besar harapan saya semoga bisa konsisten dalam menulis yang bermanfaat bagi pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

10 Puisi Bahasa Indonesia tentang Lika-Liku Cinta

30 Juni 2023   21:50 Diperbarui: 30 Juni 2023   21:54 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi merupakan karya sastra sebagai bentuk pengungkapan perasaan penyair dengan susunan kata yang indah. Berbicara tentang pengungkapan perasaan, berikut merupakan 15 Puisi Bahasa Indonesia tentang lika-liku cinta yang berasal dari kisah penyair. 

1. Cinta Ini Sulit

tatkala gelap menjumpa

bayangmu indah menyapa

malam itu, kau hadir seolah menemani sepi

inginku mengabaikan segala hiru pikuk hati

tak sadar aku tersenyum malu

padahal hadirmu hanya semu

lalu aku bangun dan tersadar

ternyata aku merindukanmu

hari ini matahari sangat terik

kita saling memandang di hadapan lukisan suci

selayaknya lukisan, tak bisa ku menyapamu

di jauh sana sepasang mata suci menunggu hadirmu

2. Hadirnya

memanjakan jiwa ini adalah kedaulatanku

tak pernah terbayang tokoh utama dalam hidupku

menikmati malam yang begitu damai

hingga suatu saat aku bertemu sang kamu

hei pangeran mengapa kau begitu mencintaiku

sedang aku penuh kekosongan

mengapa kau selalu menemuiku?

sedang aku tak siap menerimamu

berhenti dahulu tuan, siapa tau hadir yang lain

jangan terburu-buru, aku hanya takut kau menyesal

ini bukan hanya tentang aku, kamu, dan kita

bahkan mata mereka berkata-kata

andai kau tau, pandangku hanya padamu

padamu aku mengubur hayalku

hayalku yang berjuta, hempas tersisa satu

satu-satunya yang ku tahu hanyalah kamu

3. Jangan Lupa

apa kau telah lupa tentang kita yang dahulu

menggebu-gebu ingin selalu bersama

rok abu menjadi saksi bisu

rasanya kurang tanpa hadirmu

lalu ada apa tentang kita sekarang

seolah kenangan hangus bak arang

aku masih tetap sama kasih, hatiku pada kalian tetap terbetang

kini aku paham, semoga kita menjadi bintang

4. Mula

ini awal mula tentang aku

termenung dibawah sorot lampu

temanku kali ini pena hitam dan selembar kertas

tatapan kosong tak terarah, mau ku apakan mereka

banyak jeritan dalam otakku ini

lalu darimana ku goreskan

ini paksaan tuan bapak

dia begitu ingin aku menjadi sepertinya

seandainya tuan bapak tahu bebanku begitu banyak

yang menginginkan aku menjadi seperti mereka, tidak hanya anda tuan

tak perlu risau Tuan, tunggu saja waktunya tiba

permulaan ini menjadi awal mula bagiku

5. Tanpa Hati

kuanggap ini sebagai paksaan

karna aku harus melakukannya

perintahmu bukan lagi sebagai keharusan, namun sudah menjadi norma bagi kami

baiklah..baiklah kau memang tidak memaksa, namun aku muak dengan ancamanmu

baiklah..baiklah ini demi kebaikanmu, tapi bukankah kau terlampau baik?

aku tak ingin membantah karna aku mampu

namun….

ajarkan aku menggunakan hati

6. Menyukainya

bagaimana caraku memulai

memulai untuk mendeskripsikan sosokmu, kasih

tatapan tak sengaja tempat kita awal bertemu

pandangan berjuta arti

sebenarnya aku tak sanggup menatapmu saat itu

kau begitu mengagumkan dimataku

sayang sekali, kau begitu cepat berlalu

saat ini aku tengah tersenyum membayangkanmu kembali

benarkah aku sebahagia itu

7. Saat Itu

hei dengarlah…

aku dulu pernah bahagia, walau kata itu tak bertahan lama

kau tak mungkin tahu, karna aku pandai menyimpan kebahagiaan

kemarilah nak…

mari kuceritakan tentang saat itu

pipi gadis muda itu pernah merah merona

senyumnya begitu manis bersinar

ya anakku…aku pernah sebahagia itu

saat itu, aku merasa tak ada yang lebih bahagia dari aku

sepanjang jalan yang begitu panjang terasa begitu singkat

sebuah bilik menjadi saksi aku pernah bahagia

mungkin mereka pikir aku gila

astaga….

aku benar-benar ingin memamerkan tentang kisahku ini

saat itu ingin ku datangi si pelaku bahagia

tetapi…..

saat itu pula kisah berakhir


8. Perantauan Cinta

inilah perantauan cinta

melanglang buana mencari titik temu

lalu singgah ke tempat yang diianggap rumah

kemudian melangkah kembali semakin jauh

berjalan lagi di lorong-lorong gelap

terkadang tersandung batu jalanan yang menyakitkan

namun harus terus melangkah

hingga sampailah pada titik temu

9. Andai Saja

 

kenangan waktu itu masih teringat jelas

hei kamu yang disana

aku disini menatap punggung elokmu

andai saja lebih berani

namun kau bersama si cantik

sudahkah kau labuhkan hati padanya

atau kau memang sengaja

andai saja aku lebih berani

10. Penghianatan Cinta

teriaaak…

mengapa kau tahan bodoh

teriaklah…

teriak sekeras yang kau mau

turutii….

turuti hati mungilmu

beraninya dia

dasar bajingan tak tahu malu

kau pikir kau setara dengan kami?

kau rasa kau sekelas dengan kami?

Demikian 10 Puisi tentang lika-liku cinta, bagaimana? ada yang cocok sama apa yang kamu rasakan sekarang? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun