kita saling memandang di hadapan lukisan suci
selayaknya lukisan, tak bisa ku menyapamu
di jauh sana sepasang mata suci menunggu hadirmu
2. Hadirnya
memanjakan jiwa ini adalah kedaulatanku
tak pernah terbayang tokoh utama dalam hidupku
menikmati malam yang begitu damai
hingga suatu saat aku bertemu sang kamu
hei pangeran mengapa kau begitu mencintaiku
sedang aku penuh kekosongan
mengapa kau selalu menemuiku?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!