Qala  Jibril as, :"Ya Muhammad, 'Isy Ma Syi'ta fainnak mayyitum wa ahbib man syi'ta fainnaka mufariqun, wa'mal ma syi'ta fainnaka majziyyun, "Jibril berkata : " Wahai Muhammad, hiduplah sesukamu, sesungguhnya engkau itu akan jadi mayit, cintailah siapa saja sesukamu, sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya, berbuatlah sesukamu, sesungguhnya perbuatan itu akan dibalas setimpal".
Dalam hal ini seperti dijelaskan oleh KH Fawaid Abdullah pada prinsipnya semua yang dilakukan oleh manusia itu berbanding lurus dengan perbuatannya masing-masing, siapa yang menanam ia akan menuai, pertanggungjawaban setiap manusia pasti diminta dihapadan Tuhan. Hal ini sejalan dengan firman Tuhan dalam alk-Qur'an surah al-Mudatsir [74 ] : 38, sebagai berikut :
Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan, (Q.S. al-Mudatsir [74 ] : 38)
Dalam ayat tersebut tiap jiwa terkait dengan amal yang dikerjakan sampai hari kiamat, dalam ayat ini juga manusia mau maju meraih kebaikan atau mundur yang jelas setiap orang akan bertanggungjawab atas apa yang dilakukannya masing-masing. Dari hal tersebut hindarilah selalu merasa paling kuat, sehingga sewenang-wenang terhadap yang lain bawalah kepada Allah kalau sedang baik maupun kurang baik, mendekat kepada Tuhan "Aqrobunnasa lirobbihi yasjudu" Kedekatan manusia dengan Tuhan adalah waktu sujud kenapa waktu sujud? Karna Iblis tidak mau sujud kepada Allah, hal ini menjadi obat agar tidak sewenang-wenang dan melampaui batas.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H