Mohon tunggu...
Yulius Maran
Yulius Maran Mohon Tunggu... Lainnya - Educational Coach

- Gutta Cavat Lapidem Non Vi Sed Saepe Cadendo -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran Terakselesari: Kunci Meningkatkan Potensi Otak

21 Desember 2024   18:55 Diperbarui: 21 Desember 2024   20:50 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era modern ini, kecepatan dan efektivitas dalam proses pembelajaran menjadi semakin penting. Dengan tantangan yang terus berkembang dalam dunia pendidikan, para pendidik dituntut untuk menemukan cara yang lebih efektif dalam membantu siswa menyerap informasi dengan cepat dan mendalam. Salah satu pendekatan yang mulai mendapat perhatian adalah pembelajaran terakselerasi. Pendekatan ini tidak hanya bertujuan mempercepat proses belajar, tetapi juga mengoptimalkan kapasitas otak manusia dalam menyimpan dan mengolah informasi.

Pembelajaran terakselerasi berfokus pada cara-cara inovatif untuk mempercepat pemahaman materi serta membantu siswa mempertahankan informasi dengan lebih baik. Dalam konteks ini, otak manusia dianggap memiliki potensi luar biasa yang dapat dimanfaatkan jika informasi disampaikan dengan cara yang tepat. Artikel ini akan membahas konsep pembelajaran terakselerasi, bagaimana ia memanfaatkan potensi otak, dan penerapannya dalam dunia pendidikan.

Apa Itu Pembelajaran Terakselerasi?

Pembelajaran terakselerasi adalah metode yang mempercepat proses belajar dengan cara yang lebih efektif dalam menyampaikan informasi. Lazanov menemukan bahwa otak manusia memiliki potensi hampir tak terbatas, asalkan informasi diberikan dengan cara yang benar. Penggunaan musik dan sesi "konser" dalam proses belajar memungkinkan informasi disimpan dalam pikiran bawah sadar, yang dapat diakses untuk mendukung pembelajaran lebih dalam.

Pembelajaran terakselerasi bukan hanya tentang belajar lebih cepat, tetapi juga tentang mempertahankan informasi lebih lama dan mengasimilasinya secara mendalam. Metode ini mengaktifkan kapasitas cadangan dari pikiran para-sadar, yang memiliki kemampuan penyimpanan hampir tidak terbatas.

Model MESSAGE: Strategi Pembelajaran Terakselerasi

Model MESSAGE (McKee, 1998) adalah kerangka yang digunakan untuk memahami pembelajaran terakselerasi. Berikut adalah elemen-elemen utamanya:

  1. Mindset: Pembelajaran yang sukses dimulai dengan pola pikir yang tepat. "Kesadaran santai" sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, termasuk pengaturan waktu yang baik dan suasana belajar yang bebas gangguan.

  2. Entrance: Menyajikan informasi dengan berbagai cara---visual, audio, dan fisik---dapat meningkatkan kualitas pembelajaran individu dan kelompok.

  3. Sequence: Pembelajaran harus mengaktifkan berbagai kecerdasan individu. Setiap orang memiliki "sidik jari kecerdasan" yang berbeda, yang perlu dioptimalkan untuk pemahaman yang lebih baik.

  4. Store: Mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada sangat penting agar informasi mudah diingat. Penggunaan asosiasi dan imajinasi membantu menyimpan informasi secara lebih efektif.

  5. Action: Kesempatan untuk mengaplikasikan apa yang telah dipelajari meningkatkan rasa percaya diri dan kompetensi.

  6. Go-again: Pengulangan dan pengaktifan informasi dari pikiran para-sadar memperkuat pemahaman dan memastikan penyimpanan yang lebih baik.

Potensi Otak dan Pembelajaran

Otak manusia terdiri dari tiga tingkat: pikiran sadar, pikiran pra-sadar, dan pikiran para-sadar. Pikiran sadar hanya dapat menampung sedikit informasi, sedangkan pikiran pra-sadar dapat menampung lebih banyak. Namun, pikiran para-sadar memiliki kapasitas hampir tak terbatas untuk menyimpan dan memproses informasi. Dengan memahami cara kerja otak, pengajar dapat merancang metode yang tidak hanya mempercepat belajar, tetapi juga meningkatkan kualitas pembelajaran.

Pembelajaran terakselerasi telah diterapkan dalam berbagai konteks, termasuk pendidikan formal dan pelatihan profesional. Pengajaran dengan teknik ini membantu siswa meraih peningkatan signifikan dalam kualitas belajar mereka. Lingkungan yang energik dan minim ancaman akan mendorong siswa untuk lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran.

Dalam konteks wawancara, pemahaman tentang pembelajaran terakselerasi juga berguna bagi pewawancara untuk mengevaluasi kompetensi kandidat. Metode yang tepat dapat membantu mengidentifikasi kemampuan belajar dan adaptasi kandidat terhadap situasi baru, hal yang sangat penting di dunia yang terus berkembang ini.

Kesimpulan

Pembelajaran terakselerasi adalah pendekatan inovatif untuk memperbaiki cara kita belajar dan mengajar. Dengan memanfaatkan potensi otak manusia dan model MESSAGE, kita bisa menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif dan menyenangkan. Dalam dunia yang terus berubah, kemampuan untuk belajar dengan cepat dan mendalam menjadi semakin penting. Oleh karena itu, metode ini sangat relevan untuk mempersiapkan generasi masa depan menghadapi berbagai tantangan. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran terakselerasi, kita membuka peluang untuk pengembangan pribadi dan profesional yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun