Mohon tunggu...
Yulius Maran
Yulius Maran Mohon Tunggu... Lainnya - Educational Coach

- Gutta Cavat Lapidem Non Vi Sed Saepe Cadendo -

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Narkolema: Ancaman Digital bagi Gen Z

11 November 2024   20:42 Diperbarui: 11 November 2024   21:02 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar pexels.com

Narkolema juga memengaruhi kemampuan anak dalam pengambilan keputusan, karena paparan berulang pada konten narkoba dapat mengubah persepsi mereka tentang risiko, sehingga mereka lebih rentan membuat keputusan yang salah dan berbahaya. Kondisi ini semakin mengancam karena mereka mulai kehilangan kemampuan berpikir kritis terhadap dampak jangka panjang dari tindakan mereka.

Untuk menangkal bahaya narkolema, orang tua dapat menerapkan beberapa strategi yang didukung oleh teori-teori psikologi modern:

  1. Teori Belajar Sosial oleh Albert Bandura
    Dalam teori belajar sosial, Bandura menjelaskan bahwa anak belajar melalui observasi dan imitasi. Orang tua harus menjadi role model yang positif dalam bersikap terhadap penggunaan media digital. Diskusi tentang konten yang ditonton anak, serta membimbing mereka dalam memahami dampak konten negatif, adalah langkah penting. Sebagai contoh, jika anak melihat konten yang mengandung unsur narkolema, orang tua dapat membahas bagaimana hal tersebut sebenarnya berbahaya dan mengapa sebaiknya dihindari.

  2. Pendekatan Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
    CBT merupakan terapi yang efektif untuk membantu anak memahami bahwa pikiran dan persepsi dapat mempengaruhi tindakan mereka. Orang tua dapat menerapkan prinsip CBT dengan mendorong anak untuk mengenali dan menantang pikiran atau persepsi yang negatif setelah melihat konten narkolema. Misalnya, ajak anak untuk memikirkan apa konsekuensi jangka panjang dari penggunaan narkoba, serta dampak buruk yang mungkin terjadi.

  3. Teori Resiliensi dan Self-Efficacy
    Menurut teori resiliensi, anak yang memiliki ketangguhan mental cenderung lebih tahan terhadap pengaruh negatif. Dalam menghadapi narkolema, orang tua perlu membangun self-efficacy atau kepercayaan diri anak bahwa mereka mampu mengatasi tekanan atau godaan untuk mencoba narkoba. Hal ini bisa dicapai dengan mendorong anak aktif dalam kegiatan positif dan memberikan dukungan emosional yang stabil.

  4. Pendekatan Positive Reinforcement
    Memberikan positive reinforcement atau penguatan positif setiap kali anak menunjukkan perilaku yang baik dalam mengelola aktivitas digitalnya adalah salah satu langkah efektif. Beri pujian atau penghargaan kecil ketika anak mampu membatasi waktu layar atau menghindari konten yang berisiko, untuk mendorong mereka melanjutkan kebiasaan positif tersebut.

  5. Pengawasan Terbuka Tanpa Mengintimidasi
    Psikolog Diana Baumrind dalam teorinya tentang parenting style menyebutkan bahwa gaya pengasuhan yang demokratis, di mana orang tua memberikan pengawasan namun juga menghormati kebebasan anak, efektif dalam mengarahkan perilaku anak. Dalam konteks narkolema, orang tua perlu memantau aktivitas digital anak secara bijak, tanpa terlihat terlalu mengontrol atau memata-matai. Dengan pendekatan ini, anak merasa aman untuk berbagi pengalaman digitalnya tanpa takut akan kritik.

Langkah-langkah Praktis dalam Menangkal Narkolema

  1. Peningkatan Literasi Digital Keluarga
    Bekali anak dengan kemampuan literasi digital yang kuat, agar mereka lebih kritis dalam menyaring konten yang mereka lihat. Ajarkan untuk mengenali konten manipulatif yang mencoba menjadikan narkoba sebagai hal yang "keren" atau "normal."

  2. Bangun Komunikasi Terbuka
    Ciptakan suasana rumah yang penuh komunikasi tanpa tekanan. Ajak anak berdiskusi tentang apa yang mereka lihat di dunia maya tanpa menghakimi. Berikan ruang bagi mereka untuk mengekspresikan opini dan kekhawatiran mereka.

  3. Aktivitas Kreatif dan Positif
    Jauhkan anak dari paparan konten negatif dengan mendorong mereka beraktivitas di dunia nyata, seperti berolahraga, belajar musik, atau berkarya dalam seni. Aktivitas semacam ini membantu anak menyalurkan energi positif dan membentuk ketertarikan yang sehat.

  4. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Parenting Selengkapnya
    Lihat Parenting Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun