Workshop Kolintang: Menyelami Musik Tradisional Indonesia
Setelah makan siang dan beristirahat sejenak, para siswi SHGC bersama siswa-siswi Regina Pacis melanjutkan kegiatan dengan mengikuti workshop kolintang, yang diadakan di Auditorium Lt. 4 SMA Regina Pacis. Kolintang, sebagai salah satu instrumen musik tradisional khas Indonesia yang berasal dari Sulawesi Utara, menarik perhatian para siswi SHGC karena keunikan bentuk dan suara yang dihasilkan dari kayu ringan berlapis.
Workshop ini dimulai dengan pengenalan sejarah kolintang oleh instruktur. Para peserta diajari cara memegang palu kolintang dengan benar serta memainkan nada-nada dasar. Kolintang, yang dimainkan dengan cara memukul bilah-bilah kayu yang tersusun rapi berdasarkan tangga nada, menghadirkan tantangan tersendiri bagi para siswi SHGC yang baru pertama kali melihat alat musik ini.
Namun, dengan bimbingan yang sabar dari instruktur dan kerja sama antara siswa Regina Pacis dan SHGC, para peserta mulai terbiasa dengan ritme dan teknik memainkan kolintang. Dalam waktu singkat, mereka sudah mampu memainkan beberapa lagu sederhana secara bersama-sama. Suara merdu yang dihasilkan oleh kolintang memukau para peserta workshop, dan mereka merasa bangga dengan hasil yang dicapai melalui kerja sama.
Workshop kolintang ini tidak hanya memperkenalkan para siswi SHGC pada salah satu bentuk musik tradisional Indonesia, tetapi juga mengajarkan pentingnya koordinasi dan kolaborasi dalam memainkan musik bersama. Instrumen ini memerlukan keharmonisan antara pemain untuk menciptakan melodi yang indah, sehingga workshop ini juga menjadi pelajaran tentang kerja sama tim yang efektif.
Persahabatan Lintas Budaya yang Makin Erat
Hari keempat study tour ini menjadi salah satu momen penting dalam menjalin persahabatan lintas budaya antara para siswa Sacred Heart Girls College Melbourne dan SMA Regina Pacis Jakarta. Dari senam pagi, berbelanja di pasar tradisional, memasak bersama, hingga bermain gamelan, setiap kegiatan dirancang untuk mempererat hubungan antar siswa dari dua negara yang berbeda. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, para peserta tidak hanya belajar tentang budaya satu sama lain, tetapi juga belajar tentang pentingnya kerja sama, toleransi, dan saling pengertian.
Study tour ini tidak hanya memberikan pengalaman akademik bagi para siswi SHGC, tetapi juga memperkenalkan mereka pada nilai-nilai kehidupan yang berharga, seperti kebersamaan, kerja sama, dan saling menghargai. Diharapkan, melalui kegiatan seperti ini, persahabatan antara Sacred Heart Girls College Melbourne dan SMA Regina Pacis Jakarta akan terus berlanjut dan berkembang di masa depan, menjadi contoh positif bagi kerjasama antarbangsa di bidang pendidikan.
Catatan Akhir
Hari keempat study tour ini menggambarkan betapa pentingnya pengalaman lintas budaya dalam pendidikan. Tidak hanya meningkatkan wawasan para siswa mengenai kebudayaan negara lain, tetapi juga memperkuat keterampilan sosial, seperti kerja sama, komunikasi, dan toleransi. Persahabatan yang terjalin melalui kegiatan ini membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga melalui interaksi dan pengalaman langsung di lapangan.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H