Mohon tunggu...
Yulius Maran
Yulius Maran Mohon Tunggu... Lainnya - Educational Coach

- Gutta Cavat Lapidem Non Vi Sed Saepe Cadendo -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sosok Pater Markus, SVD: Imam Indonesia di Sisi Paus Fransiskus selama Kunjungan di Indonesia

5 September 2024   11:48 Diperbarui: 5 September 2024   11:52 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penutup

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024 adalah momen iman yang sangat dinantikan oleh umat Katolik di seluruh negeri. Dengan kehadiran Pater Markus Solo Kwuta sebagai pendamping dan penerjemah Paus, bangsa Indonesia dapat berbangga bahwa salah satu putra terbaiknya berperan penting dalam misi global Gereja Katolik, khususnya dalam dialog antaragama. Sebagai putra dari Lewouran dan keturunan Solor, Pater Markus tidak hanya membawa kebanggaan bagi masyarakat Flores Timur, tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia, menunjukkan bahwa dengan semangat dan tekad, anak bangsa dapat memberikan kontribusi besar bagi dunia.

Pater Markus Solo Kwuta, SVD, memulai perjalanan pendidikannya di Seminari Hokeng pada tahun 1984, di mana ia menonjol dengan bakat musik dan kecakapan bahasa. Dari seminari, kemudian masuk ke Novosiat SVD, Studi Filsafat 2 tahun di Ledalero, dan karena kecerdasannya Pimpinan SVD mengutusnya, untuk  melanjutkan studi  teologi di Austria hingga mencapai gelar Doktor di Bidang Teologi. Dia juga belajar Islamologi di Roma dan Kairo, menguasai berbagai bahasa termasuk Arab. Keahliannya membawa Pater Markus ke Vatikan sebagai penasehat Paus Fransiskus dalam dialog antaragama, di mana ia sering mendampingi Paus dalam kunjungan internasional. Meskipun telah jauh dari kampung halamannya di Lewouran, Markus tetap dikenal sebagai pribadi rendah hati dan berdedikasi tinggi dalam tugasnya. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun