Penutup
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024 adalah momen iman yang sangat dinantikan oleh umat Katolik di seluruh negeri. Dengan kehadiran Pater Markus Solo Kwuta sebagai pendamping dan penerjemah Paus, bangsa Indonesia dapat berbangga bahwa salah satu putra terbaiknya berperan penting dalam misi global Gereja Katolik, khususnya dalam dialog antaragama. Sebagai putra dari Lewouran dan keturunan Solor, Pater Markus tidak hanya membawa kebanggaan bagi masyarakat Flores Timur, tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia, menunjukkan bahwa dengan semangat dan tekad, anak bangsa dapat memberikan kontribusi besar bagi dunia.
Pater Markus Solo Kwuta, SVD, memulai perjalanan pendidikannya di Seminari Hokeng pada tahun 1984, di mana ia menonjol dengan bakat musik dan kecakapan bahasa. Dari seminari, kemudian masuk ke Novosiat SVD, Studi Filsafat 2 tahun di Ledalero, dan karena kecerdasannya Pimpinan SVD mengutusnya, untuk  melanjutkan studi  teologi di Austria hingga mencapai gelar Doktor di Bidang Teologi. Dia juga belajar Islamologi di Roma dan Kairo, menguasai berbagai bahasa termasuk Arab. Keahliannya membawa Pater Markus ke Vatikan sebagai penasehat Paus Fransiskus dalam dialog antaragama, di mana ia sering mendampingi Paus dalam kunjungan internasional. Meskipun telah jauh dari kampung halamannya di Lewouran, Markus tetap dikenal sebagai pribadi rendah hati dan berdedikasi tinggi dalam tugasnya. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H