Mohon tunggu...
Yulius Maran
Yulius Maran Mohon Tunggu... Lainnya - Educational Coach

- Gutta Cavat Lapidem Non Vi Sed Saepe Cadendo -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Petualangan Tak Terlupakan di Jeju: SEE 2024 Bersama Binus dari Tradisi Kuno hingga Musik Dapur

27 Agustus 2024   21:19 Diperbarui: 28 Agustus 2024   17:48 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Air terjun ini tidak hanya menawarkan pemandangan indah, tetapi juga menyimpan legenda lokal tentang tujuh peri yang turun dari surga untuk mandi di kolam air terjun ini. Kisah-kisah seperti ini menambah daya tarik mistis dan keajaiban tempat ini.

Akhir Hari Kedua: Refleksi dan Rasa Syukur

Menjelang sore, setelah seharian penuh petualangan, kami melanjutkan perjalanan ke Ananta Theater untuk menyaksikan sebuah pertunjukan yang memukau. Pertunjukan ini mengingatkan kami pada gaya musik dari Stomp Out Loud, di mana para pemain menciptakan musik ritmis yang dinamis dan energik menggunakan berbagai alat sehari-hari, termasuk peralatan dapur. Mereka mengubah benda-benda sederhana seperti panci, wajan, dan spatula menjadi alat musik yang menghasilkan harmoni ritmis yang luar biasa. Gerakan mereka yang enerjik dan sinkron dengan ketukan musik yang intens membuat seluruh rombongan terpana, menjadikan pertunjukan ini salah satu momen paling berkesan dalam perjalanan kami di Jeju.

Setelah menikmati pertunjukan di Ananta Theater, kami melanjutkan ke restoran setempat untuk mencicipi hidangan khas Pulau Jeju, yaitu ayam ginseng. Hidangan ini terkenal dengan khasiat kesehatannya, terutama untuk meningkatkan stamina. Ayam ginseng yang disajikan begitu lezat, dengan kuah kaldu yang kaya rasa dan daging ayam yang empuk, memberikan kenyamanan dan energi baru setelah seharian beraktivitas.

Sebagai penutup hari ini, sebelum kembali ke Best Western Hotel, kami menyempatkan diri untuk mengunjungi salah satu landmark alam terkenal di Jeju, yaitu Dragon Head Rock (Yongduam Rock). Batu besar yang berbentuk menyerupai kepala naga ini berada di tepi pantai dan menawarkan pemandangan yang dramatis, terutama saat ombak menghantam bebatuan di sekitarnya. Tempat ini memiliki mitos lokal tentang seekor naga yang mencoba naik ke langit namun jatuh ke laut, meninggalkan kepala yang kini terbentuk menjadi batu. Mengakhiri hari di sini, dengan angin laut yang sejuk dan suasana magis dari Dragon Head Rock, memberikan kami ketenangan dan rasa syukur atas semua pengalaman indah yang kami alami hari ini.

Dengan hati yang penuh rasa syukur dan pikiran yang dipenuhi oleh kenangan indah, kami kembali ke Best Western Hotel. Hari kedua di Pulau Jeju ini benar-benar luar biasa, memberikan kami kesempatan untuk melihat lebih dekat warisan budaya Korea Selatan serta keindahan alamnya yang tak tertandingi. Pengalaman menjelajahi Seongeup Folk Village, menaklukkan Seongsan Sunrise Peak, menikmati ketenangan di Cheonjiyeon Waterfalls, serta menyaksikan pertunjukan memukau di Ananta Theater, adalah perjalanan yang penuh makna dan inspirasi. Rombongan kami, yang terdiri dari para Kepala Sekolah, merasa perjalanan ini tidak hanya membuka wawasan kami tentang budaya dan alam Korea, tetapi juga memperkuat semangat kebersamaan dan kolaborasi di antara kami.***

Terima kasih, Binus University, atas kesempatan luar biasa ini!

Dokpri. Jejur@2024
Dokpri. Jejur@2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun