Kemauan untuk membantu: Keinginan untuk membantu orang lain yang membutuhkan.
Kesadaran sosial: Pemahaman tentang norma dan nilai sosial yang berlaku.
Tanggung jawab: Kesadaran akan kewajiban u
Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia, menganut filosofi "pendidikan berdasarkan kodrat dan alam". Ia memandang pendidikan sebagai proses memanusiakan manusia, di mana murid didorong untuk menemukan jati diri dan mengembangkan potensi mereka secara holistik. Menurutnya, kebahagiaan tercapai ketika manusia mampu hidup selaras dengan kodratnya dan berkontribusi bagi kemajuan masyarakat.
Kedua pemikiran ini bersatu dalam pemahaman bahwa pendidikan bukan sekadar mencari nilai tinggi atau meraih gelar prestisius. Tujuan utamanya adalah mengantarkan manusia menuju kebahagiaan sejati, yang termanifestasi dalam kehidupan yang bermakna, penuh dengan rasa cinta, kasih sayang, dan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar.
Menemukan Kebahagiaan Sejati Melalui Pendidikan:
Membangun Hubungan yang Bermakna: Guru dan murid bukan sekadar pengajar dan pelajar, tetapi juga pembimbing dan anak didik. Hubungan yang didasari rasa saling percaya dan menghormati memungkinkan terciptanya suasana belajar yang kondusif dan penuh dengan rasa nyaman. Dalam suasana seperti ini, murid merasa terdorong untuk mengeksplorasi diri, mengajukan pertanyaan, dan belajar dengan penuh semangat.
Menemukan Jati Diri: Pendidikan harus mampu membantu murid untuk memahami diri mereka sendiri, termasuk bakat, minat, dan potensinya. Dengan mengenali jati diri, murid akan lebih terarah dalam memilih jalan hidup dan mencapai tujuan mereka.
Mengembangkan Keterampilan Hidup: Pendidikan bukan hanya tentang teori dan konsep, tetapi juga tentang keterampilan hidup yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di dunia nyata. Murid perlu dilatih untuk berpikir kritis, berkomunikasi secara efektif, bekerja sama dengan orang lain, dan menyelesaikan masalah secara kreatif.
Menumbuhkan Nilai-Nilai Kemanusiaan: Pendidikan harus menanamkan nilai-nilai moral dan etika yang kuat dalam diri murid. Nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, rasa empati, dan toleransi penting untuk membangun karakter yang baik dan berbudi luhur.
Berkontribusi Bagi Masyarakat: Kebahagiaan sejati tak hanya dirasakan secara individu, tetapi juga melalui kontribusi bagi masyarakat. Pendidikan harus menumbuhkan semangat kemanusiaan dan mendorong murid untuk terlibat dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi orang lain.