Apa itu Pengimbasan?
Istilah pengimbasan adalah khasnya Program Guru Penggerak. Tujuan dari program tersebut adalah membentuk pemimpin pembelajaran yang menerapkan merdeka belajar dan menggerakkan seluruh ekosistem pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang berpusat pada peserta didik.Â
Guru Penggerak menggerakkan komunitas belajar bagi guru di sekolah dan di wilayahnya serta mengembangkan program kepemimpinan murid untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.Â
Proses menggerakan guru lainnya untuk ikut serta dalam perubahan pendidikan itulah yang disebut pengimbasan.Â
Sebuah aksi nyata yang dilakukan oleh guru untuk memprakarsai perubahan pembelajaran. Biasanya alur pembelajaran merdeka merunut pada Alur pembelajaran MERDEKA yang adalah akronim dari Mulai dari diri; Eksplorasi konsep; Ruang kolaborasi; Demonstrasi kontekstual; Elaborasi pemahaman; Koneksi antar materi, dan Aksi nyata.Â
Why Perlu Pengimbasan?
Pengimbasan dilakukan setelah seorang guru melewati sebuah program/kegiatan seperti seminar/workshop. Setelah mendapat pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam sebuah pelatihan, guru diajak untuk melakukan sebuah prakarsa perubahan di satuan pendidikan tempatnya bekerja. Prakarsa perubahan ini tentu saja berasal dari refleksi diri yang telah dilakukan oleh guru. Yang uniknya dari pengimbasan adalah Guru mengajak guru lainnya untuk ikut dalam program tersebut. Atau bersama-sama melakukan perubahan.
Maka tahap pengimbasan merupakan bagian dari perubahan pendidikan yang sangat penting. Perubahan pendidikan lantas perlu adanya kolaborasi. Tujuan dari tahap ini adalah mengajak teman sejawat turut serta dalam program guru belajar/pengembangan guru ini. Selain itu bisa juga mendampingi teman sejawat yang telah mendaftar ikut program guru belajar untuk angkatan berikutnya atau program pengembangan guru lainnya.
Dalam konteks setiap satuan pendidikan, pengimbasan dipahami sebagai kerja bareng membangun tim yang solid dalam meningkatkan kompetensi guru, demi proses pembelajaran yang berpusat pada murid.Â
Alur Pengimbasan
Langkah 1: Refleksi MendalamGuru mulai dengan merefleksikan materi dan pengetahuan yang diperoleh selama program pengembangan diri. Identifikasi konsep atau prinsip penting yang ingin diterapkan dalam lingkungan pengajaran.
Langkah 2: Perencanaan Pengajaran. Tentukan mata pelajaran dan kelas yang akan diimbas. Identifikasi tujuan pembelajaran yang ingin dicapai melalui pengimbasan ini.
Langkah 3: Rencanakan Aktivitas Merancang aktivitas atau pelajaran yang mencerminkan konsep baru yang dipelajari. Pertimbangkan variasi dalam pendekatan pengajaran, seperti penggunaan diskusi, proyek, atau simulasi.
Langkah 4: Penyesuaian Materi. Sesuaikan materi pelajaran dengan konten yang relevan dari program pengembangan diri. Integrasi konsep baru ke dalam rencana pelajaran.
Langkah 5: Implementasi di Kelas . Guru mengajar pelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun. Terapkan konsep atau strategi yang dipelajari dari program pengembangan diri.
Langkah 6: Observasi dan Evaluasi. Amati interaksi antara guru dan siswa selama pelajaran. Catat reaksi siswa terhadap metode atau konsep baru yang diterapkan.
Langkah 7: Refleksi Pasca-Pelajaran. Setelah pelajaran, refleksikan keefektifan strategi yang diimplementasikan. Identifikasi aspek positif dan area yang memerlukan perbaikan.
Langkah 8: Perbaikan dan Pengembangan Lanjutan. Berdasarkan refleksi, lakukan perbaikan pada pendekatan pengajaran dan aktivitas. Identifikasi langkah-langkah lebih lanjut untuk terus mengembangkan penerapan konsep baru.
Langkah 9: Berbagi dengan Rekan Guru. Diskusikan pengalaman dan temuan dengan rekan guru dalam konteks pertemuan atau sesi kolaboratif. Pertukaran pandangan dan pengalaman dapat membantu meningkatkan pendekatan pengajaran.
Langkah 10: Melaporkan Hasil Pengimbasan. Buat laporan atau catatan tentang pengalaman pengimbasan, termasuk penyesuaian yang diambil dan dampaknya pada pembelajaran siswa. Bagikan laporan kepada sesama guru dan pihak yang relevan dalam lingkungan sekolah.
Cara Baru Prakarsa Perubahan Pendidikan yang Kolaboratif.
Melalui alur pengimbasan tersebut, seorang guru akan dapat menerapkan konsep dan strategi baru yang dipelajari selama program pengembangan diri ke dalam praktik pengajaran sehari-hari. Dengan melakukan siklus pengimbasan ini, guru dapat terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan menciptakan dampak positif pada peserta didik. Pengimbasan tidak hanya menjadi trigger namun menjadi cara baru prakarsa perubahan yang kolaboratif. Sebuah cara efektif kerja bareng mengusung perubahan. Para Guru menjadi teman belajar bagi satu sama lainnya ketika diantara mereka mulai berbagi atas apa yang yang telah diprakarsai. Oleh karena itu penting peningkatan daya refleksi setiap guru  demi komitmen perubahan yang  secara terus menerus. Ibarat batu yang berlubang, bukan karena kekuatan dari tetesan air, namun tetasan yang berulang-ulang. Maka sebuah perubahan pembelajaran di kelas itu bisa terjadi bukan karena kepintaran seorang guru, namun konsistensinya dalam menginspirasi peserta didik dan berjalan bersama mencapai cita mereka.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H