Latar Belakang
Pemakaian bahasa digunakan untuk alat komunikasi manusia secara umum. Komunikasi dilakukan untuk mendapat informasi yang sesuai dengan maksud si penutur. Dalam hal inilah, Bahasa memiliki ruang lingkup percakapan (perkataan) yang baik yang sangat erat dengan tingkah laku baik dalam norma sopan santun (KBBI). Bahasa yang digunakan memiliki bagianbagian pengguna bahasa. Salah satunya adalah bahasa gaul. Bahasa gaul adalah dialek bahasa Indonesia yang digunakan oleh komunitas tertentu atau di daerah tertentu untuk pergaulan (KBBI). Bahasa gaul anak-anak (Siswa) SD, SMP, SMA, dan Mahasiswa memiliki pemakaian diksi yang berbeda.Â
Diksi ialah pilihan kata. Maksudnya, pilihan kata merupakan suatu unsur penting dalam dunia tutur setiap hari (Arifin dan S. Amran, 2008:28). Diksi yang dipakai siswa SD dalam bahasa yang digunakan tentu berbeda penggunaan diksinya dengan siswa SMP walaupun hanya sedikit kosa kata yang dianggap lebih tinggi tingkat ketidaksopanannya.
Misalnya, pemakaian kata 'bego' atau 'bodoh lu' umpatan SD, sedangkan SMP lebih mengarahkepada nilai lebih buruk atau tidak sopan, seperti 'anjay'. Berbeda pula dengan diksi yang digunakan oleh siswa SMA, seperti kata 'bangsat' dan 'anjrit' memiliki tingkat ketidaksopanan lebih tinggi. Bahasa sebagai alat komunikasi inilah yang menjadi bahan analisis dengan dasar penggunaan bahasa gaul di lingkungan sekolah.
Bahasa remaja dalam pembahasan artikel ini merupakan bahasa gaul bagian umpatan yang ditinjau dari letak entitas sopan santunnya. Entitas adalah satuan yang berwujud (KBBI), Entitas adalah sesuatu yang memiliki keberadaan yang unik dan berbeda, walaupun tidak harus dalam bentuk fisik. Abstraksi, misalnya, biasanya dianggap juga sebagai suatu entitas.Â
Dalam pengembangan sistem, entitas digunakan sebagai model yang menggambarkan komunikasi dan pemrosesan internal seperti misalnya membedakan dokumen dengan pemrosesan pesanan. https://id.wikipedia.org/wiki/Entitas.Â
Pemakaian bahasa yang lebih difokuskan kepada umpatan pergaulan remaja terkadang tidak disadari sebagai ranah penilaian kesopansantunan siswa di kalangan sekolah. Bahasa gaul yang dipakai sebagai umpatan menurunkan nilai karakter siswa di hadapan orang yang lebih tua dari mereka. Entitas kesopansantunan menjadi tolok ukur dalam pendidikan karakter siswa menggunakan bahasa. Permasalahan yang menjadi pembahasan dalam artikel ini berhubungan dengan bahasa gaul yang memengaruhi norma sopan santun di kalangan sekolah dan bagaimana penggunaan berbagai bahasa gaul khususnya bangsat dan anjrit menjadi objek entitas kesopansantunan dari sudut pandang sosiolinguistik di kalangan sekolah.
6
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang diperlukan dalam pencapaian sasaran penelitian adalah metode
yang merumuskan ide dan pikiran yang didasarkan pada pendekatan ilmiah. Metode kualitatif