Mohon tunggu...
Marahalim Siagian
Marahalim Siagian Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan-sosial and forest protection specialist

Homo Sapiens

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Asam di Gunung, Garam Tak Hanya di Laut

17 Juli 2022   13:29 Diperbarui: 28 September 2022   19:36 1863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses memasak air garap untuk mengurangi kandungan air (Marahalim Siagian)

Garam yang berada di atas kemudian diciduk dengan buluk garo---bilah bambu yang dibentuk sedemikian rupa agar dapat menggaruk serbuk garam dari tungku perebusan.

Buluk Garo (Marahalim Siagian)
Buluk Garo (Marahalim Siagian)

Berikut tahap dan proses pembuatan garam gunung dari awal hingga garam siap dikonsumsi.

Infografis (Marahalim Siagian)
Infografis (Marahalim Siagian)

Apa Keistimewaan Garam Gunung?

Dari aspek rasa, garam gunung Krayan disebut lebih enak dengan butirannya yang halus. Garam berwarna merah sangat baik jika dipakai untuk penyedap rasa masakan daging, sementara garam berwarna putih sangat enak jika dipakai untuk penyedap rasa masakan sayuran.

Dari aspek kandungan mineralnya, garam gunung dari Krayan mengandung sejumlah mineral dan kandungannya yang besar. 

Informasi ini berdasarkan hasil penelitian Herman dan Rolan Rusli dari Laboratorium Kimia Analisis Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman yang diterbitkan dalam Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry Vol. 1 No. 4 tahun 2012.  

Berikut sebagian kandungan mineral penting yang dikandung  garam gunung yang diproduksi di Krayan.

Kandungan Garam Gunung Berdasarkan Hasil penelitian Herman dan Rolan Rusli, 2012 (diolah)
Kandungan Garam Gunung Berdasarkan Hasil penelitian Herman dan Rolan Rusli, 2012 (diolah)

Menurut penduduk lokal, kerak garam yang diambil dari dasar drum atau bejana perebusan dapat dipakai sebagai masker guna menghilangkan jerawat di wajah. ***

Rujukan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun