Penerbangan sipil yang tersedia saat ini hanya ada satu yakni Susi Air yang melayani penumpang 3 kali dalam seminggu.Â
Kapasitas penumpangnya masih kecil yakni di bawah 10 orang dan daya angkut barangnya masih kecil karena jenis pesawatnya adalah caravan.
Dalam kondisi mendesak, masyarakat terpaksa menumpang pesawat milik TNI AU pangkalan Anang Busra di Kota Tarakan yang melayani penerbangan ke perbatasan dengan biaya antara 15.000---18.000 per kilo gram (barang dan manusia ditimbang). Â
Bulan depan kita akan merayakan hari kemerdekaan ke-77, sementara itu saudara kita di perbatasan masih hidup dalam kondisi serba sulit. Ironisnya, orang perbatasan ini yang tidak banyak merasakan pelayanan bernegara justru sangat menghargai perayaan 17 Agustus.Â
Di Krayan perayaan hari kemerdekaan 17 Agustus berlangsung hingga sebulan penuh dan orang dari negara tetangga ada yang ikut menonton pertunjukan-pertunjukan yang diselenggarakan masyarakat.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H