Pada kawasan kampung Orang Marind dari hulu ke hilir adalah:
- Orang Marind di Kali Maro berada di desa atau kampung: Maro, Mbuti, Kuper, Kuprik, Semangi, Tambat, Sermayam Kampung, Soa Senayu, Poo, Toray, Rambu Kweit, Tanas, dan Bupul.Â
- Orang Marind di Kali Bian berada di desa atau kampung: Domande, Boipe, Kaptel, Wan Kolomb, Boha, Pahas, Muting, Kindiki, dan Selil.
- Orang Marind di Kali Kumbe berada di desa atau kampung: Kumbe, Salor, Wapeko, Wayau, Koa, dan Kaisa
Ikan melimpah di sungai dan laut belum sampai tahap over fishing. Ekosistem rawa dan sabana membuat rusa berkembang biak dengan baik, buaya, saham (kangguru kecil), kangguru (besar), babi, kasuari, biawak, dan beberapa jenis burung dapat memberikan mereka jumlah daging yang cukup bahkan surplus.
Orang Marind pantai yakni mereka yang hidup di sepanjang garis pantai Merauke mengembangkan sistem mata pencaharian ganda. Sebagian sistem mata pencaharian mereka mengarah ke laut dan hutan bakau dan pertanian kecil-kecil di sekitar rumah dan kebun pekarangan dengan tanaman utama kelapa, sagu, pisang, keladi, ubi jalar, dan 'kumbili'.
Pada kawasan yang masih baik kondisi bakaunya, sejumlah jenis siput dan kerang-kerangan dapat diambil untuk makanan, kepiting bakau dipanen dari alam untuk kebutuhan makanan keluarga dan sebagian dapat dijual untuk memperoleh uang tunai harian.
Di Pasar Mopah, Kota Merauke, kita dapat menjumpai dengan mudah daging babi hutan yang masih segar digelar di pasar, daging rusa, kasuari, kangguru, 'saham' serta ikan dengan bobot jumbo.Â
Gastor (ikan gabus) di Merauke bisa sebesar betis orang dewasa, ikan gurami bobotnya bisa hingga 3 kilo gram per ekor, kakap sungai bisa mencapai 10 kilo gram per ekor, semuanya berasal dari alam (bukan budidaya).
Ikan gastor (gabus) karena begitu melimpahnya telah diolah menjadi ikan asin dan menjadi produk makanan khas dari Merauke disamping dendeng rusa.