Pulau-pulau yang tak berpenghuni itu jika memiliki sumber air tawar diperlukan untuk konsumsi selama mereka melakukan mobilitas jarak jauh yang memaka waktu hingga mingguan.
Disebutkan, orang Bajo Torsiaje lebih mengarah ke perbatasan Sulawesi Tengah. Pilihan ini tampaknya rasional karena jika mereka mengarah ke utara, terdapat kawasan penghidupan Orang Bajo di Tilamuta (Kabupaten Boalemo) atau bahkan jika lebih ke utara lagi, terdapat komunitas Bajo di Kepulauan Bunaken.
Sebagai perbandingan, pola ini mirip dengan mobilitas spasial Orang Laut di Selat Malaka, Riau Kepulauan (Marahalim Siagian, 2020) dan Mobilitas Spasial Orang Suku Bajo di Maumere yng digambarkan Ambrosius A.K.S., dkk (2018).
Bacaan:Â
- Ringkasan Profil Ekosistem Wallacea: adoc.tips
- Ramli Utina, 2015. Kecerdasan Ekologis dalam Kearifan Lokal Masyarakat Bajo Desa Torsiaje Provinsi Gorontalo.
- Steven Sumolang, 2016. Â Tradisi Melaut Nelayan dn Perubahannya, Studi Nelayan Bajo di Pulau Nain Kawasan Taman Nasional Laut Bunaken, Asmara Books, Yogyakrta.
- Ambrosius A.K.S. 2018. Pola Pemanfaatan Dalam Tata Spasial Hunian Suku Bajo Yang Berkembang Di Kampung Wuring Kota Maumere dalam Jurnal NALARs, Universitas Muhaamadya, Vol 17, No 1 .
- Marahalim Siagian, 2020. Pemanfaatan Tradisional dan Mobilitas Spasial Orang Laut di Riau Kepulauan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H