Mohon tunggu...
Marahalim Siagian
Marahalim Siagian Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan-sosial and forest protection specialist

Homo Sapiens

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Torsiaje dan Orang Bajo Dipelukan Teluk Tomini

16 Agustus 2020   10:33 Diperbarui: 17 Agustus 2020   14:41 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak orang Bajo didik untuk melestarikan mangrove melalui penanaman bibit mangrove di area-area yang masih terbuka (Doc.Umar Pasandre)

Walaupun berstatus cagar alam kondisi mangrove di Tanjung Panjang sangat memprihantikan akibat alih fungsi menjadi tambak ikan bandeng, udang, dan garam.

Hutan mangrove di Torsiaje masih dalam kondisi baik (Gambar: Marahalim Siagian)
Hutan mangrove di Torsiaje masih dalam kondisi baik (Gambar: Marahalim Siagian)
Berlangsung selama puluhan tahun, migrasi berantai dari  Sulawesi Selatan terjadi ke pesisir Kabupaten Pohuwato (Randangan, Lemito, dan Popayato) mengokupasi kawasan manggrove itu menjadi tambak ikan bandeng, udang, dan garam.

Kondisinya sekarang kontras dengan kondisi mangrove di Torsiaje yang dimukimi oleh orang Bajo. Sekitar 80 persen dari hutan mangorove alami masih dalam kondisi baik dengan kerapatan 5.000-6.000 pohon per hektarnya (Ramli Utina, 2012).

Pak Umar Pasandre sedang membagikan polibag untuk kelompok perempuan yang terlibat dalam penyediaan bibit mangrove untuk kebutuhan rehabilitasi (Gambar: Marahalim Siagian)
Pak Umar Pasandre sedang membagikan polibag untuk kelompok perempuan yang terlibat dalam penyediaan bibit mangrove untuk kebutuhan rehabilitasi (Gambar: Marahalim Siagian)
Pak Umar Pasandre (60) tokoh warga Bajo di Torsiaje, dapat menyebutkan dengan fasih dan lancar jenis-jenis manggrove apa saja yang ada di lingkungan hidup mereka--dalam bahasa ibu maupun dalam bahasa latinnya. Ia memang seorang champion lingkungan di Kabupaten Pohuwato, khususnya mengenai mangrove.

Dalam perbincangan kami di rumahnya, beliau dengan fasih menyebutkan 9 (sembilan) jenis mangrove yang ada di lingkungan merek: Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, Bruguiera gymnorrhiza, Ceriops tagal, Avicennia marina, Avicennia lanata, Avicennia alba,  dan Sonneratia caseolaris.

Saat wawancara bebas, saya mencatat secara cepat namun kemudian harus memeriksa kembali cara penulisannya dalam bahasa latin agar tidak salah.
Saya bahkan mengkonfirmasi salah satu jenis manggrove yang paling besar dan tinggi yang saya lihat disekitar Torsiaje laut, dengan cepat beliau mengidentifikasinya sebagai Brugurea (tepatnya, Bruguiera gymnorrhiza). 

Pak Umar Pasandre dengan seruan di kaosnya
Pak Umar Pasandre dengan seruan di kaosnya
Pak Umar Pasandre memberitahu saya lebih banyak jenis-jenis sumberdaya yang mereka manfaatkan di ekosistem manggrove dan perairan topor (meliputi padang lamun dan perairan dangkal). Diantaranya; dayak ine, dayak tanah, bunte bangkau, berra, bilauas, sumpitan, totok bungkau, bonte bangkau, ballo, udang windu, kongke, kaluppo (ikan beracun), endok (belut laut), kangkayu (kepiting kecil), kongke lumes (ikan berduri).

Dua jenis suntung yakni: suntung bunga, suntung batu. Masapih, daya' rusutang dan timbolok bangkau. Pari bangkau dan udang ronggeng. Koa (kerang-kerangan) antara lain: koa biadaa, koa bare, sosoho, tiram, burunga dan kuporus.

Pada ekosistem yang khas seperti padang lamun, Pak Umar meriwayatkan, dahulu duyung masih sering datang ke padang lamun, sekarang tidak lagi. Padang lamun atau samo, bagi Orang Bajo juga seperti kompas waktu.

Menurut Abdi Tahir (56), jika samo telah berbunga artinya bulan telah berganti.  Jenis sumberdaya perikanan yang dimanfaatkan Orang Bajo di ekosistem terumbu karang antara lain: sunu, sinurang, tenggiri, dan jenis ikan terumbu karang lainnya.

Keramba ikan di Torsiaje (Gambar: Marahalim Siagian)
Keramba ikan di Torsiaje (Gambar: Marahalim Siagian)

Hasil laut yang terbesar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun