Setelah proses pengeringan, diperoleh bahan baku yang akan dilebur dan dibentuk menjadi produk baru yang memiliki nilai ekonomi.
![Jenis plastik HD dari plastik pembungkus setelah proses pencacahan menjadi kepingan kecil agar mudah dalam proses pelelehan. Prinsip ini sama dengan ranti daur ulang yang melibatkan industri pengolahan (pabrik plastik daur ulang) yang ada di Jawa Timur atau Tanggerang, Banten (Gambar Marahalim Siagian)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/07/27/plastik-hd-tercacah-5f1eff0bd541df34d019f6a2.jpg?t=o&v=555)
Metode pertama lebih sesuai untuk membuat bata plastik dan metode kedua lebih sesui untuk membuat papan plastik yang aplikasinya bisa beragam (pintu kamar mandi, pelapis meja, papan skateboard), residunya telah diujicoba pada kerikil dan berfungsi layaknya aspal.
![Aplikasi sampah kantong plastik untuk mengikat kerikil layaknya fungsi aspal (Gambar Marahalim Siagian)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/07/27/img20200727175836-5f1f0182097f363fea796f62.jpg?t=o&v=555)
- Produk baru
Melalui beberapa pendekatan ini, diharapkan dapat dibuat beberapa produk antara lain: bata plastik, paving plastik, papan plastik untuk beragam aplikasi turunannya.Â
Pengembangan jenis produk baru masih perlu riset dan pendalaman sesuai dengan karakter masing-masing plastik.
![Batak plastik adalah salahsatu jenis produk yang dapat diproduksi menggunakan sampah kantong plastik dan potensial diserap oleh pasar lokal sehingga punya nilai ekonomi (Gambar: DesignWanted)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/07/27/img-20200727-234340-5f1f0310d541df489a7cc563.jpg?t=o&v=555)
Kembali ke soal kesulitan dalam pengumpulan kantong plastik, CS DLH saat ini lebih fokus untuk memanfaatkan plastik yang ada di TPA, cara ini dipilih karena bisa menghemat waktu serta tenaga karena sampah plastik sudah berada di suatu tempat -tidak tercecer lagi di lapangan. *)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI