Mohon tunggu...
Marahalim Siagian
Marahalim Siagian Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan-sosial and forest protection specialist

Homo Sapiens

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kacang Mete, Kurang Terlihat Ternyata Banyak

6 Februari 2020   23:57 Diperbarui: 10 Februari 2020   15:19 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biji jambu yang sudah disortir dan sedang dikemas setelah dijemur (Dokpri)
Biji jambu yang sudah disortir dan sedang dikemas setelah dijemur (Dokpri)
Perbandingan di kawasan
Sulawesi Tenggara adalah salah satu sentra penghasil kacang mete. Di Kendari harga mete gelondongan senilai Rp 20.000/ kilogram. Jika sudah dipisah dari cangkangnya harganya menjadi rata-rata Rp 95.000/kg dan setelah digoreng harganya naik menjadi Rp 137.000/kg (dikutip dari detik.com).

Mercermati aspek pertambahan nilai jual komoditi ini, petani bisa menaikan harganya jika mau melakukan pengolahan pasca panen yakni mengupas dan menggorengnya. 

Dalam kondisi kacang mete sudah dikupas dan digoreng, petani bisa mendapat kenaikan harga yang luar biasa, dalam kasus ini dari Rp 20.000 menjadi Rp. 137 ribu per kilogramnya.

Menurut Edi Mulyono (2007) peneliti di Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian RI, menyebutkan bahwa produk utama tanaman jambu mete bukan hanya kacang mete, produk sampingnya berupa buah semu dan cairan kulit biji mete yang dikenal dengan CNSL (Cashew Nut Shell Liquid). Rendamen kulit mete terhadap gelondong berkisar 45--50%, sedangkan rendemen CNSL terhadap kulit mete berkisar 18--23%tergantung metode ekstraksi yang digunakan.***

Rerefensi

  1. Edy Mulyono, Teknologi Pengolahan Mete, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Badan Penelitian Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian RI, 2007.
  2. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3146974/melongok-bisnis-kacang-mete-beromzet-rp-200-juta-bulan-di-kendari).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun