Jalan keluar yang dipilih petani dalam situasi ini adalah dengan meningkatan kualitas biji kakaonya agar mendapat menjangkau harga yang lebih tinggi, penggantian klon unggul guna meningkatkan produktivitas kebun, serta mendiversifikasi hasil kebun melalui beberapa tipe integrasi kakao-peternakan, seperti yang disebutkan di atas.
Empat hingga lima baris rumput gajah yang ditanam pada tepian dapat mendukung usaha peternakan sapi hingga 4 ekor per hektar dengan jumlah pakan yang cukup sepanjang tahun.
Sementara pemanfaatan tanaman pelindung (gamal, lamtoro, kaliandara) yang dipangkas secara berkala untuk ramban kambing dapat mendukung 4-6 ekor per hektar. Menyebut satu desa, Desa Makarti Jaya dimana sistem ini berkembang, sistem mampu mendukung 600-700 ekor ternak besar (sapi dan kambing).
Sistem kebun kakao intensif-integrasi ternak dapat mendongkrak profitabilitas lahan korelasional dengan pendapatan petani.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H