Mohon tunggu...
Marahalim Siagian
Marahalim Siagian Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan-sosial and forest protection specialist

Homo Sapiens

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pertambangan Emas Rakyat, Tak Ada Uang Pergi ke Gunung

14 Januari 2020   08:30 Diperbarui: 17 Januari 2020   11:37 2272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vegetasi hutan yang hilang (Marahalim Siagian)

Lebih dari separoh hasil tambang mengalir ke sponsor (pemodal) yang memodali mereka dengan uang dan peralatan di awal usaha.

Namun, jumlah di atas bukanlah hasil terbaik. Kelompok yang paling beruntung bisa saja mendapat 1 nugget emas seberat 50 gram. Sebaliknya, hasil tambang per periode bisa hanya beberapa gram saja, tidak dapat menutup biaya-biaya.

Selain komponen makanan, jenis pengeluaran yang besar adalah jasa 'kijang' atau upah transporter logistik bagi penambang.

https://www.kompasiana.com/marahalimsiagian/5dc1cd09097f3623031d1d92/manusia-bejuluk-kijang

Kelompok penambang aktif yang di wawancarai menyebutkan, dalam satu periode mereka dapat menghabiskan 35 liter BBM yang dipergunakan untuk peralatan mesin. Harganya Rp. 290.000 atau sekitar 8.300 per liter. Ongkos angkutnya Rp.300.000. Dengan demikian, harga BBM itu di lokasi tambang menjadi Rp.16.850/liter.  

Pengunaan mesin dalam teknik pertambangan rakyat adalah salah satu cara yang dikenal. Beberapa teknik pertamabangan lainnya untuk tipe tambang alluvial mining adalah:

BATOYONG adalah cara menambang emas dengan mengektrasi kandungan emas dari bebatuan dengan cara mengilingnya dalam tromol. Jenis-jenis batu yang mangandung emas disebut 'makora'. Batuan yang disebut 'makora' tidak spesifik berwarna tertentu.

Dalam prosesnya, bebaatuan itu di rempel (dipecah-pecah) menjadi bagian yang lebih kecil kemudian di masukkan dalam mesin penggiling tromol. Bebatuan itu digiling selama lebih kurang 2 - 2.5 jam. Materialnya dipindahkan ke wadah berbeda, material yang disisakan dicampur dengan air perak (merkuri) guna menangkap material emas (proses amalgamasi untuk emas dalam bentuk serbuk).

Penambangan emas dengan teknik ini membutuhkan penggunaan air perak yang besar.  Penambang memberikan perbandingan sebagai berikut: 2 (ukuran) helm batu 'makora' (batuan yang mengandung emas) dicampur dengan 1 kilo gram air perak.

Pencampuran air perak dilakukan setelah batuan dihancurkan dalam tromol, kemudian emas dipisahkan menggunakan saringan kain berbahan parasut. Proses ini disebut 'baramas'--sebagai cara pemisahan material emas dengan material bukan emas. Penambang memberikan penilaian bahwa cara produksi ini (batoyong) memiliki peluang yang lebih baik dibandingkan dengan cara lain.

Tromol, tabung berbahan besi tempat makora (batu mengandung emas) di giling selama 2-2.5 jam untuk mengekstrak emas yang terkandung didalamnya. Proses mengesktrak material emas dalam tromol dengan bantuan motor diesel (Marahalim Siagian)
Tromol, tabung berbahan besi tempat makora (batu mengandung emas) di giling selama 2-2.5 jam untuk mengekstrak emas yang terkandung didalamnya. Proses mengesktrak material emas dalam tromol dengan bantuan motor diesel (Marahalim Siagian)
BAPASOLO adalah cara menambang emas di badan sungai dengan membagi sungai (partisi), dimana bagian sungai yang kering kemudian ditambang. Teknik ini tidak menggunakan mesin namun curahan tenaga kerja untuk membendung sungai serta memisahkannya menjadi dua bagian menjadi lebih besar. Penambang kemudian mendulang material yang berada di permukaan sungai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun