Mohon tunggu...
Marahalim Siagian
Marahalim Siagian Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan-sosial and forest protection specialist

Homo Sapiens

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Nasib Satwa Kita di Alam Liar Amat Celaka, Ini Cara Kita Membantunya!

26 November 2019   18:13 Diperbarui: 15 Maret 2021   09:58 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang pemburu membawa Anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis) tanpa kepala. Anoa adalah satwa endemik Sulawesi dilindungi dan terancam punah. Ada dua jenis anoa dan keduanya hanya ada di Indonesia (Doc. Marahalim Siagian)

Dahulu menggunakan BBM, namun karena BBM sudah "punah", mereka menjualnya melalui Facebook. Belakangan, ketentuan konten Facebook mulai melarang jual beli satwa liar di media sosial terbesar tersebut, namun masih belum sepenuhnya terpantau. 

Pedagang satwa liar tidak kehabisan akal, mereka menggunakan jejaring media sosial lainnya seperti Telegram yang lebih aman untuk bertransaksi.

Perdangangan satwa liar pada skala regional dan trans nasional/lintas negara, jalur dan modusnya dilakukan melalui: (i) Pelabuhan tidak resmi. Menggunakan perahu nelayan lalu dipindahkan ke kapal lain ditegah laut. (ii) Melalui pelabuhan resmi dengan menyamarkan satwa untuk mengelabui petugas.

Namun beberapa kasus, mereka dapat bekerjasama dengan petugas pelabuhan. (iii) Melalui pelabuhan udara dengan cara mencampur dengan jenis yang tidak dilindungi. 

Dikemas khusus agar tidak terdeteksi oleh petugas. (iv) Melalui jalur darat, menggunakan mobil pribadi, bis umum antar propinsi, mobil rental, kendaraan dinas, mobil jenazah atau ambulance. 

(v) Dibawa oleh oknum aparat sebagai sourvenir saat pulang bertugas dari suatu daerah. (vi) Memalsukan dokumen eksport (aspal) atau dengan mencampurnya dengan jenis yang legal.

Bagaimana Netizen Terlibat Dalam Melawan Kejahatan Satwa Liar?

Berkaca pada kecenderungan saat ini, di mana satwa liar banyak diperdangankan melalui e-commerce dan jejaring media sosial, netizen dapat bisa membantu aparat keamanan dengan cara memviralkannya. 

Banyak kasus perdagangan satwa liar yang diproses hukum setelah netizen membantu memviralkan postingan satwa liar yang diburu dan atau diperdagangkan.

Dengan modal smartphone, Netizen juga dapat membantu melaporkan kejahatan satwa liar jika sedang pergi ke pasar satwa atau menemukan pelaku yang melihara serta mempedagangkan satwa liar ke E-Pelaporan Satwa Dilindungi.

Aplikasi itu dapat diunduh di playstore. Berikut printscrool aplikasi dimaksud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun