Mohon tunggu...
Marahalim Siagian
Marahalim Siagian Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan-sosial and forest protection specialist

Homo Sapiens

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pesta Makan Madu ala Orang Rimba

24 November 2019   00:30 Diperbarui: 2 April 2022   00:03 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Madu dari pohon Sialang untuk membedakannya dengan madu ternak (Doc. Marahalim Siagian)

Ia jeda sejenak. Lalu tomboy (pantun) pertama pun keluar. Suaranya melengking memecah keheningan malam.

"Asalamualaiikuuuuum daun jerambang
O hoo...daun jerambang bagi kelaluuu
Aku ndok lalu kebalay panjang
Balay panjang lah melupo
Lamo lupo lamo tinggal 
Betiang satu bekelilingggg
Ooh ..adik ..Oiii "

Ia menaiki pohon Sialang, kakinya menaiki lantak demi lantak, beberapa menit kemudian Ia mencapai dahan pertama. Setelah menghalau lebah dengan tunom, Ia menyayat sarang lebah lalu memasukkannya ke dalam sludang, beberapa laki-laki yang berada di bawah, sudah bersiap menyambut madu pertama itu.

Ia mengulur sludang bertali rotan itu secara perlahan-lahan agar tidak tumpah. Tidak ada yang tahu, kecuali Melabatu, apakah sludang itu berisi madu atau hanya sarang kosong. Maka Ia memekikan satu lagi tomboy:

"Mandi dimana idak ingin
Hati menulak lesung batu
Hati siapo idak ingin
Susu menulak dalam baju
Adikkkk   Oiii..."

Madu dengan kadar air rendah akan awet biasa disimpan dalam botol plastik atau botol kaca (Doc. Marahalim Siagian)
Madu dengan kadar air rendah akan awet biasa disimpan dalam botol plastik atau botol kaca (Doc. Marahalim Siagian)
Orang-orang langsung tahu arti tomboy tersebut lalu bersorak gembira. Makna "susu menolak dalam baju" adalah bahwah yang sedang Ia turunkan adalah madu murni berisi penuh.

Proses seperti itu akan berlangsung hingga pemanenan madu selesai. Namun ada kalanya, sarang lebah tidak lagi berisi madu. Dengan pantun berbeda, Ia memberi petunjuk:

"Mamaklah dancak, Mamaklah dancik
Pergi ke talang mengantar gulo, kami sepantun puar masak
Diketuk tupai tinggal lagi kerompongnye 
Adikkk Oiii..."

Setelah madu diturunkan, setan Biyuto dikembalikan, tunailah tugas Melabatu. Di hati para tetua dan rerayo akan terpatri bahwa pemuda itu memang layak untuk dijadikan menantu. Gadis-gasis Orang Rimba suka pemuda macam itu, sebab Ia akan mampu memberi makan anak dan istrinya. Melabatu telah membuktikan dirinya.

***

Kuliner dari Larva Lebah

Selain memanfaatkan madu dan lilin, Orang Rimba juga memanfaatan larva, menjadikannya kuliner yang enak, diantaranya;

  • Di Rengka, larva lebah dipotong-potong lalu dicampur dengan madu secukupnya, kemudian dikukus.
  • Di Klayot, larva lebah dicampur sedikit madu menghasilkan rasa seperti susu
  • Di Kluyu, larva lebah lebah diperas, airnya dimasak hingga mendidih kemudian mengumpal, biasanya dimakan tanpa menggunakan madu.

Larva lebah diolah menjadi beberapa jenis kuliner oleh Orang Rimba (Doc. Marahalim Siagian)
Larva lebah diolah menjadi beberapa jenis kuliner oleh Orang Rimba (Doc. Marahalim Siagian)
Madu yang surplus diawetkan dengan dimasak, menggunakan suhu api yang stabil--cara ini diduga untuk menurunkan kadar air, dengan begitu madu akan awet lama.

Madu, selain untuk diminum juga digunakan sebagai obat. Obat untuk bekas sengatan lebah yang membengkak. Obat untuk ibu yang baru melahirkan dengan cara dibaluri pada perutnya. Madu juga dioleskan pada bibir bayi agar cepat menyusui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun