Demikianlah, meski susah payah, mereka menang. Kemenangan yang serupa terjadi lagi 800 tahun kemudian.
Veracruz, tahun 1519. [caption id="" align="alignleft" width="189" caption="Hernando Cortes"]
Siapapun akan menjadi pemenang, asalkan ia mematuhi hukum Alam yang fitri.
Kemenangan bisa dimulai dari kegigihan untuk melampaui diri.
Kemenangan semakin besar ketika ada dorongan untuk memperbarui diri.
Dan ketika fitrah melampaui diri bertemu dengan fitrah memperbarui diri, yang terjadi adalah fitrah berikutnya,
yaitu kelahiran kembali.
Betapa sempurna pengalamanmu tentang kegigihan, pembaruan dan kelahiran ini, saudaraku. Sebab sejak semula engkau adalah seorang pemenang yang telah berhasil melalui serangkaian ujian mendebarkan dalam rahim ibumu. Engkau hanya perlu me-replay kembali semua itu :
Engkau hanya perlu mengulangi perjuangan itu sekali lagi, sehingga engkau bisa mengenang kembali perasaan menjadi pemenang itu.
Engkau ulangi puasa dan kegigihanmu itu lagi dan lagi, sehingga perasaan pemenang dan berharga itu makin melekat, bahkan melanggeng dalam dirimu.
Kelak ketika puasa-yang-mengalami-perluasan ini menjadi ritual sepanjang hidupmu, maka tak ada lagi ruang untuk perasaan menua, meletih dan pesimistik.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!