Pentingnya pengambilan keputusan menjadikan modul 3.1 pada pendidikan guru penggerak mengenai pengambilan keputusan sebagai salah satu acuan ketika guru dihadapkan pada situasi pelik dan dilematis terkait sebuah kejadian yang membutuhkan perlakuan pengambilan keputusan.Â
Sebagai contoh, ketika seorang murid datang terlambat ke sekolah dengan alasan bahwa ia harus menolong seseorang yang mengalami kecelakaan di jalan, maka seorang guru dihadapkan pada dilema mengenai keputusan yang harus ia ambil. Apakah ia harus menetapkan peraturan dan memberikan teguran atau sanksi pada murid yang bersangkutan atau justru ia harus mengapresiasi tindakan yang dilakukan murid tersebut?Â
Di satu sisi, aturan yang berlaku menegaskan bahwa terlambat adalah terlambat dan memiliki nilai sanksinya sendiri. Belum lagi pandangan siswa lain yang sama terlambat yang dapat mempengaruhi kredibilitas guru.Â
Di sisi lain nilai kemanusiaan yang ditunjukkan oleh murid tersebut menempatkan murid tersebut pada posisi hirarki tinggi dari anak tangga kemanusiaan. Jika anda sebagai seorang guru apa yang akan anda lakukan? Jawaban yang anda berikan menunjukkan nilai kebajikan yang anda anut dan anda yakini.
Hal lain yang menarik dari pengambilan keputusan bahwa setiap kasus atau kejadian yang terjadi tidak dapat dianggap sebagai hal yang sama. Setiap kasus berbeda dan membutuhkan pendekatan serta cara pandang yang berbeda meskipun kasus yang terjadi memiliki kemiripan.Â
Sebagai guru kita harus jeli dalam menelisik dan mengupas permasalahan sehingga keputusan yang diambil tidak semata-mata berdasarkan pengalaman namun merupakan hasil olah pikir yang matang. Pengalaman dapat menjadi cerminan namun tidak menjadikannya blueprint.Â
Modul ini menarik dan memberikan insight mengenai bagaimana proses pengambilan keputusan seyogyanya dilakukan. Namun seperti yang dikatakan George Bernard Shaw, "Those who cannot change their minds cannot change anything".  Maka modul ini tidak akan bermanfaat bagi guru yang memiliki pemikiran tertutup karena kesediaan dan kemauan guru untuk membuka cakrawala pemikiran dan keterbukaan terhadap konsep yang disampaikan memegang peranan krusial.Â
Jika guru telah dapat membuka pemikirannya dan menempatkan moral di atas pengetahuan dalam mengambil sebuah keputusan, maka bola yang bergulir akan sampai di kaki para penyerang untuk disarangkan ke gawang tujuan.
Wallahu'alam bishawab.
sumber gambar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H