Sebagai negara maritim, perairan Indonesia merupakan surganya keanekaragaman hayati. Namun kenyataannya, perairan Indonesia kini mulai berubah menjadi tempat sampah. Pantai dampyak merupakan salah satu pantai yang ada di Kota Tegal dengan keanekaragamaan hayati, namun kini mulai menjadi tempat yang dipenuhi sampah.
Berdasarkan penelitian yang kami lakukan, pantai dampyak merupakan bagian dari permukaan bumi yang kaya akan sumber daya alamnya, tetapi dengan adanya sampah yang berserakan terjadilah pencemaran laut dengan plastik-plastik, pakaian, ataupun kasur yang berserakan karena ulah manusia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak sampah laut bagi ekosistem di perairan pantai dampyak yang sangat penting sebagai bahan untuk warga sekitar mencari penghasilan dan sebagai ladang untuk membuat tambang di sekitar pantai dampyak tersebut.
Saat ini, perusahaan-perusahaan di Indonesia masih menjual kebutuhan sehari-hari, seperti shampo, sabun, kemasan lainnya, hingga makanan, dalam kemasan plastik. Sementara itu, pemerintah belum dapat sepenuhnya mengelola limbah secara efektif di darat dan memastikan tidak dibuang ke laut.
Selain itu, kebanyakan orang tidak menyadari risiko kesehatan bagi manusia akibat pembuangan sampah plastik ke laut. Sampah plastik yang dibuang ke laut bisa kembali hadir di atas piring kita apabila makanan laut yang dihidangkan terkontaminasi oleh serpihan plastik. Berikut beberapa sampah yang kami temukan dipesisir pantai.
"Sampah yg berserakan di pantai dampyak itu awalnya terjadi pada tahun 2010 sampai sekarang, berasal dari kota yang dibuang ke aliran sungai. Sampah yang dibuang itu akhirnya terbawa arus sungai hingga sampai ke laut dan pada saat air laut pasang sampah tersebut terbawa sampai ke pemukiman warga." Kata Bapak Tarjuki (72), warga pesisir pantai dampyak, Jawa Tengah, Jum'at (27/05/2022).
Menurut beliau, sampah ini sangat meresahkan "Sampah yang berserakan ini sangat meresahkan bagi para pengusaha tambak udang, jika sampah-sampah itu masuk ke dalam tambak maka akan menghambat pertumbuhan ataupun membunuh udang-udang yang berada di dalam tambak dan ini bisa mengakibatkan kerugian bagi pemilik tambak itu sendiri"
Adapun dampak yang ditimbulkan, lanjut beliau, "sampah yang berserakan dapat menghambat pertumbuhan ataupun membunuh udang-udang, selain itu sampah yang berserakan juga dapat memperdangkal saluran dari tambak itu sendiri. Dari petugas kebersihan pun belum menargetkan untuk membersihkan sampah pada daerah pesisir pantai dampyak tetapi petugas kebersihan hanya mengambil sampah 3x dalam seminggu di setiap rumah warga dan dibayar setiap minggunya".
Pada tahun 2004 pintu dampyak ini pernah dijadikan wisata namun hanya bertahan 5-7 tahun saja karena pantai dampak mengalami abrasi secara terus menerus yang mengakibatkan wisata ini hancur.