Mohon tunggu...
Andri Setiawan
Andri Setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Aku Membaca Maka Aku Ada

Kemampuan terbesar manusia adalah bergosip dan berimajinasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Akulturasi Budaya Bangsa Arab sebagai Bangsa "Jahiliyah"

26 April 2021   08:43 Diperbarui: 26 April 2021   09:46 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ouraisy adalah elemen sentral kota Mekkah, mereka terdiri i m '.ekolompok saudagar bisnis yang aristokratis, bankir, pedagang dan wiraswasta. Di sisi lain, terdapat pula Ouraisy of the Outsider mereka adalah kelompok Badui diluar suku Ouraisy yakni sejumlah penduduk kecil, terdiri dari pedagang-pedagang, kelompok proletar, atau orang-orang Badui nomaden. 

Daya tahan dan ketangguhan orang-orang Badui yang sangat tinggi ini adalah mental orang-orang Arab. Sebagai suku yang hidup berpindah-pindah, seorang Arab dan seorang Badui khususnya adalah seorang demokrat tulen. Mereka memandang bahwa semua masyarakat atau setiap orang yang ditemuinya adalah sama, tidak ada kasta atau perbedaan dalam memandang orang lain. Namun, di saat yang sama, mereka sering menjadikan diri mereka Aristokrat, beranggapan bahwa mereka adalah yang terbaik dan hasil penjelmaan yang sempurna. Gaya aristokrat ini memicu mereka untuk memamerkan silsilah mereka sampai dengan Nabi Adam. 

Kebanggaan terhadap silsilah ini adalah bagian patriarkal mereka, termasuk di dalamnya pandangan sebelah mata terhadap wanita. Wanita tidak punya daya dan kuasa, ia bak budak dan hidup diantara poligami, la tak berhak meminta dan menuntut, suami adalah penguasa tunggal. Namun, wanita diizinkan untuk meninggalkan suaminya apabila ia diperlakukan tidak semestinya. Artinya, dalam kebebasan terbatas, bangsa Arab tidak dapat dikatakan telah 'sangat' semena-mena. Mereka tetap menunjukkan rasa hormat pada wanita meski dalam skala kecil. 

 

Hakikatnya, Bangsa Arab adalah bangsa yang unik, bertahan diantara padang tandus dan membangun komunikasi yang baik untuk mencapai kesatuan sebagai sebuah clan dan membesar menjadi suku. Bangsa ini telah belajar banyak tentang nasionalisme, kasih sayang bahkan persatuan dan kesatuan. Bangsa Arab juga telah memiliki kompetensi di bidang ekonomi serta pemahaman yang baik tentang Tuhan meski dengan cara yang berbeda. Adapun makna "jahiliyah" dalam hal ini, tidak dapat hanya disematkan pada Bangsa Arab, tetapi pada setiap kondisi saat itu. Dimana tak ada penyembah Tuhan monotheisme, kaum Nasrani dan Yahudi (ahlul kitab) menjadi terpinggirkan dan seluruhnya menyembah berhala atau dewa-dewa yang dideskripsikan melalui materi. Dan secara keseluruhan tidak ada data yang menunjukkan bahwa perempuan di wilayah lain memiliki posisi yang baik. Bahkan cerita kerajaan Saba' yang dikenal makmur oleh kekuatan konstruksi bendungannya Sadd Ma'rib merupakan pemerintahan yang terdapat di Arabia Selatan.

Dakwah Muhammad di Makkah kurang digemari penduduk diwilayah tersebut, tetapi menarik perhatian para pendatang yang setiap tahun berkunjung ke Makkah. Kepribadian Muhammad yang santun terlihat bak mutiara di tengah dekadensi moral yang melanda Makkah, dan penduduk Yatsrib merupakan salah satu pendatang yang kemudian membai'at diri menjadi pengikut Muhammad. 

Banyak faktor kegagalan dakwah terjadi di Makkah, penduduk Makkah tidak terbiasa menerima kepemimpinan atas nama individu, mereka selalu mengatasnamakan kelompok dengan banyak tokoh ulamnya. Adapun Madinah adalah wilayah yang telah memiliki struktur dan tatanan social yang baik. Madinah merupakan wilayah yang dekat dengan Arabia Selatan, penduduknya hidup dari pertanian.

Melalui Madinah, Muhammad melakukan langkah-langkah pembinaan umat sebagai "contoh" bagi keberlangsungan Islam selanjutnya. Disinilah lahir ideologi Islam dan secara perlahan menggeser 'ideologi' Badui. Islam juga mengilhami Bangsa Arab mengenai fungsi persatuan tanpa tersekat oleh suku, seperti peleburan Muhajirin dan Anshar. Menghapus tradisi Badui mengenai klan dan suku, Islam juga mengarahkan fungsi perang tidak untuk menghancurkan bangsa yang lemah dan melebihkan satu bangsa dengan bangsa lainnya tetapi untuk menjaga keamanan negara dan keselamatan umat.

Di Madinah Islam mendapatkan posisi terbaiknya sekaligus menemukan eksistensinya sebagai agama yang sempurna. Dengan demikian, perpindahan dari Mekkah ke Madinah bukan sekedar pindah tempat belaka, tetapi merupakan satu pemindahan tuntas merata yang mencakup seluruh sikap hidup, tata adab dan tata hukum yang penuh dengan Renaissance Spirit dan Spirit of Nationatism. Menuju pembentukan umat baru, yakni umat Islam dengan Islam sebagai pedoman kehidupan sosial masyarakat, politik dan arah ekonomi.

Seperti sebuah episiklus yang menjalin keterkaitan-keterkaitan ajaib di dalamnya, Islam lahir dan berkembang di Jazirah Arab dengan seni yang sempurna. Komunikasi Islam terhadap berbagai peristiwa bersama penduduk Makkah telah melahirkan asbab nuzul al-Qur'an dan asbab wurud hadis. Ayat-ayat Makkiyah menunjukkan perintah dalam bentuk "ajakan" tanpa sikap memerintah dan menggurui, sangat berhati- hati dalam merubah tradisi yang telah sekian lama tertanam. Tetapi di Madinah, Tuhan begitu keras mengingatkan dan menjelaskan setiap pokok permasalahan dengan solusi yang jelas tidak tawar menawar. 

Makkah adalah gambaran menjadi pendakwah di wilayah yang tidak mengenal Islam, gambaran bagaimana menjadi seorang pendakwah dengan penduduk berdaya fikir "seadanya" akibat telah bertahun-tahun terkungkung dalam kesalahan. Adapun Madinah adalah deskripsi mendidik orang-orang yang telah mengetahui benar dan salah, menunjukkan kewajiban bagi setiap muslim untuk bertanggung jawab terhadap dirinya, perbuatannya, lingkungannya bahkan negaranya dan juga pada dunia. Maka, Madinah adalah proyek percontohan yang berisi orang-orang shaleh, yang menjaga identitas keislaman dalam berbagai sisi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun