Malam itu angin serasa berhenti
Dan sesakpun tiba-tiba mengalir dalam nadi menuju hati
Hingga pelupuk mata ini tak sanggup menahan lagi air mata
Atas kepergianmu
Maafkan aku Tuhan
Mengapa ini seperti terburu-buru ?
Engkau singkatkan waktuku untuk dapat bercengkrama dengannya
Berbagi cerita dan kasih sayang dalam menggauli hari-hari dengannya
Melempar semua duka dan keluh kesah
Menyimpan semua kebahagian dalam kebersamaan
Ruang terasa hampa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!