Mohon tunggu...
Manuntun Ari Setiawan
Manuntun Ari Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Pengajar di SMP Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung

Ekspresikan imajinasi, Jangan baper oleh persepsi ataupun opini

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bait-bait Rindu untuk Ibu

17 Maret 2023   23:06 Diperbarui: 18 Maret 2023   12:08 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam itu angin serasa berhenti

Dan sesakpun tiba-tiba mengalir dalam nadi menuju hati

Hingga pelupuk mata ini tak sanggup menahan lagi air mata

Atas kepergianmu

Maafkan aku Tuhan

Mengapa ini seperti terburu-buru ?

Engkau singkatkan waktuku untuk dapat bercengkrama dengannya

Berbagi cerita dan kasih sayang dalam menggauli hari-hari dengannya

Melempar semua duka dan keluh kesah

Menyimpan semua kebahagian dalam kebersamaan

Ruang terasa hampa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun