Mohon tunggu...
Manuel Panjaitan
Manuel Panjaitan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi berolahraga dan bermain games

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hak-hak Hukum bagi Keluarga Narapidana yang Tidak Terpenuhi di Lapas

15 Mei 2023   13:46 Diperbarui: 15 Mei 2023   13:56 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain hak kunjungan, hak ekonomi juga menjadi masalah yang sering dihadapi oleh keluarga narapidana. Narapidana seringkali adalah pencari nafkah utama keluarga mereka, dan hukuman penjara mereka dapat mengakibatkan kehilangan pendapatan yang signifikan. Dalam banyak kasus, keluarga narapidana harus menghadapi kemiskinan, kesulitan finansial, dan bahkan kekurangan makanan akibat kehilangan pendapatan ini. Penting bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk memberikan dukungan finansial dan bantuan kepada keluarga narapidana yang terkena dampak ini, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Hak pendidikan juga penting dalam konteks ini. Anak-anak keluarga narapidana seringkali mengalami kesulitan dalam mengakses pendidikanAnak-anak keluarga narapidana seringkali mengalami kesulitan dalam mengakses pendidikan yang berkualitas. 

Mereka mungkin menghadapi stigma sosial di sekolah atau kurangnya sumber daya yang memadai untuk mendukung pendidikan mereka. Hal ini dapat mengakibatkan kesenjangan pendidikan dan peluang yang lebih sedikit bagi anak-anak ini. Oleh karena itu, penting bagi sistem pendidikan dan lembaga terkait untuk memastikan bahwa anak-anak keluarga narapidana mendapatkan akses yang setara terhadap pendidikan yang berkualitas (Rizky, 2020).

Selain hak-hak tersebut, aspek kesehatan juga merupakan hal yang penting. Keluarga narapidana mungkin menghadapi tantangan dalam mendapatkan perawatan medis yang memadai. Akses terbatas terhadap layanan kesehatan, termasuk perawatan fisik dan mental, dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang tidak teratasi dengan baik. 

Penting bagi pemerintah dan lembaga kesehatan untuk memastikan bahwa keluarga narapidana mendapatkan akses yang setara terhadap perawatan kesehatan yang diperlukan.Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan dampak psikologis yang dialami oleh keluarga narapidana. Mereka mungkin mengalami stigma sosial, kecemasan, depresi, dan rasa malu akibat situasi yang mereka hadapi. Dukungan psikologis dan konseling yang memadai perlu disediakan untuk membantu keluarga ini menghadapi tantangan emosional yang kompleks.

Dalam mengatasi masalah ini, kerja sama antara pemerintah, lembaga pemasyarakatan, lembaga pendidikan, lembaga kesehatan, dan organisasi non-pemerintah sangat penting. Langkah-langkah yang dapat diambil antara lain:

1. Peningkatan transparansi dan komunikasi antara narapidana dan keluarganya. Informasi tentang keadaan narapidana, prosedur kunjungan, dan hak-hak keluarga harus disampaikan dengan jelas dan mudah diakses.

2. Memfasilitasi kunjungan keluarga dengan memberikan fleksibilitas dalam jadwal kunjungan, meminimalkan biaya perjalanan, dan menyediakan transportasi publik yang memadai.

3. Memberikan bantuan keuangan kepada keluarga narapidana yang membutuhkan, seperti program bantuan sosial, pelatihan kerja, atau kesempatan kerja yang dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan dasar mereka.

4. Mengembangkan program pendidikan khusus yang menyediakan akses pendidikan yang setara bagi anak-anak keluarga narapidana. Ini dapat mencakup bantuan pendidikan, pelatihan guru, dan fasilitas pendidikan di dalam lapas.

5. Menyediakan akses yang setara terhadap layanan kesehatan bagi keluarga narapidana, termasuk perawatan fisik dan mental. Ini dapat dilakukan dengan meningkatkan layanan kesehatan di dalam lapas atau dengan memberikan rujukan ke layanan kesehatan eksternal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun