sekolah dimana?
kerja dimana?
sudah punya pacar atau suami?
sudah punya anak berapa?
sayang kuliahnya cuman hanya urus anak dan dirumah saja?
menikah plus bekerja jadi wanita karier jadi bahan gunjingan pulang malam, anak enggak diurus?
setelah anak-anak tumbuh besar kapan mantu?
kemudian kapan punya cucu?
- cantik dengan rambut sempurna
- cantik dengan aura wajah yang bercahaya
- cantik dengan tutur kata dan perilaku halus dan santun
- cantik dengan kulit sehat
- cantik karena sifat penyayang, bijaksana dan tidak cerewet
- cantik itu  religius atau taat aturan agama yang dianutnya
- cantik itu mandiri dan pekerja keras
- cantik itu bersifat keibuan
Jika memenuhi kriteria yang diatas maka perempuan itu menjadi idaman kaum laki-laki. Bisa dibayangkan jadi perempuan itu rumit apalagi dijalani ditambah lagi dengan label negatif tentang status "kelajangan alias jomblo" yang dilekatkan bahwa perawan tua, cupu, tidak menarik dan enggak gaul, dan status "janda" dilekatkan adalah gatal, nakal, berani dan perusak rumah tangga orang. Apalagi ditambah "nyinyir" dikalangan sesama perempuan. Gimana berlipat-lipat yang perempuan itu terima.Â
Paling mengesalkan adalah jika cara berpakaianpun diatur, dilarang pakaian seksi karena bisa mengumbar nafsu. Perempuan dijadikan penjaga syahwat laki-laki. Moralitas dilekatkan pada perempuan. Masyarakat (patriarki, khususnya) selama ini mengatur bagaimana perempuan harus berpakaian. Jika kita mau menyadari muncul stigma-stigma kalo perempuan yang berpakaian terbuka berarti perempuan tidak bener alias nakal. Â Perempuan sendiri mungkin juga tidak sadar kalau pakaian mereka diatur society.Â