Mohon tunggu...
Mantily Holmes
Mantily Holmes Mohon Tunggu... Lainnya - Kita Harus Baca

Content Researcher, pendengar dan pemain musik | Trust Christ , not religion | Founder of Kita Harus Baca | Setia seperti ASU, tapi menyebalkan dan susah mati seperti kecoa Madagaskar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sarjana Kok Jualan?

18 September 2018   21:16 Diperbarui: 20 September 2018   12:46 2665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut saya, menjadi seorang wirausahawan adalah menjadi orang yang berdampak sesuai ilmu yang telah dipelajari. Yah, memang memulainya sangat sulit. Kita harus bermodal besar. Resiko rugi juga sangat tinggi. Belum lagi masalah ijin usaha seperti kasus saya di atas. Satu lagi, pendapat orang-orang. 

Tapi, bagi saya jika ada niat dan iman semua pasti ada jalan. Saya kembali ke kampung saya saat ini, dengan menjadi seorang "pedagang". Macam-macam barang yang saya jual. Martabak mini milik saya tetap jalan, meski harus dimulai lagi dari nol. 

Saya juga jualan online, yang pembelinya juga tidak menetap. Namun, saya menikmati pekerjaan ini. Dan mimpi saya tetap, nantinya akan membuka lowongan pekerjaan bagi mereka yang juga punya keahlian yang sama. 

Saya banyak belajar dari pedagang-pedagang yang ada di pasar. Juga dari beberapa orang yang sudah memiliki usaha yang besar dan karyawan yang cukup banyak. Mereka banyak membagikan ilmu, mulai dari produksi sampai cara pemasaran, dan mereka mendukung mimpi saya.

Terakhir, saya tidak ingin para pembaca berpikir bahwa saya berpendapat pekerjaan sebagai PNS atau pegawai perusahaan itu tidak baik. Bukan. Ada juga yang memang suka bekerja di tempat-tempat demikian, dan sekali lagi itu tidaklah salah. Niat saya hanya ingin mengajak Anda untuk membagikan ilmu yang Anda pelajari dengan maksimal kepada masyarakat.

Sarjana kok jualan? Kenapa tidak?

Mantily Hutauruk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun